SAMARINDA – Yayasan Bakti Hermina yang membawahi Rumah Sakit Hermina Samarinda melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dengan membangun 4 unit Mandi Cuci Kalus (MCK) di SDN 012 Karang Mulya, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Rabu (1/10/2025).
Program ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau TJSL Hermina Group yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka HUT Hermina.
Direktur RS Hermina Samarinda, dr. Gati Kusumo Budiani, MPH, mengatakan, program ini adalah wujud kepedulian Hermina terhadap masyarakat, khususnya di bidang kesehatan lingkungan sekolah.
“Kami hadir bukan hanya sebagai rumah sakit yang mengobati penyakit, tetapi juga memberikan manfaat sosial dengan menyediakan fasilitas umum yang benar-benar dibutuhkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, lokasi SDN 012 dipilih karena dinilai sangat membutuhkan fasilitas sanitasi yang lebih layak. Dengan jumlah siswa mencapai 78 anak dan 10 guru, keberadaan empat MCK baru dianggap sudah memenuhi rasio kebutuhan standar kesehatan sekolah.
Selain pembangunan MCK, Hermina juga konsisten melaksanakan program edukasi kesehatan. Bentuknya beragam, mulai dari kegiatan lapangan, penyuluhan langsung di sekolah, hingga pemanfaatan media digital seperti Instagram Live, siaran radio, dan WhatsApp channel resmi.
“Harapannya, edukasi kesehatan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat,” jelas dr. Gati.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SDN 012 Lok Bahu Riduannor, S.Pd, menyambut gembira bantuan tersebut. Menurutnya, kondisi MCK sebelumnya sangat memprihatinkan, terbuat dari kayu dengan pintu seadanya.
Menurutnya, kini, toilet yang baru dibangun sudah jauh lebih layak. Tembok tampak kokoh dan lantai menggunakan keramik, serta kloset jongkok dengan alas keramik. Setiap bilik memiliki pintu yang kokoh dan aman, sementara di bagian depan juga tersedia wastafel untuk menunjang kebersihan siswa setelah menggunakan toilet.
“Dengan adanya pembangunan MCK baru ini, kami sangat berterima kasih kepada RS Hermina. Fasilitas ini akan sangat bermanfaat bagi peserta didik kami,” ungkapnya.
Sekolah juga sudah menyiapkan strategi pemeliharaan agar fasilitas ini tetap terjaga. Petugas kebersihan akan membersihkan setiap hari setelah sekolah selesai, kemudian pintu dikunci, dan keesokan paginya dibuka kembali untuk siswa.
Bagi pihak sekolah, bantuan ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga wujud dukungan nyata dunia usaha terhadap dunia pendidikan.
“Kami berharap sinergi ini terus berlanjut, misalnya dalam kegiatan UKS, dokter kecil, atau pemeriksaan kesehatan,” tambah Kepala Sekolah.(*/mn)
