BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus berkomitmen memperluas akses layanan perizinan hingga ke wilayah-wilayah dengan keterbatasan mobilitas. Lewat program “Jemput Bola” atau Jebol, DPMPTSP menghadirkan layanan langsung ke tengah masyarakat, terutama pelaku usaha kecil yang selama ini kesulitan menjangkau kantor layanan.

Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan bahwa Jebol dirancang bukan sekadar memudahkan, tapi juga menjawab ketimpangan akses layanan yang masih dirasakan sebagian warga.

“Kami ingin semua warga punya hak yang sama untuk mendapatkan izin usaha, termasuk mereka yang tinggal di daerah padat, pinggiran, atau punya hambatan transportasi,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).

Jebol hadir dengan armada Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB) yang secara rutin menjangkau kelurahan dan kawasan yang tidak terjangkau kendaraan umum. Dengan pendekatan ini, pemerintah membuktikan bahwa pelayanan tak harus menunggu, melainkan harus hadir di mana masyarakat membutuhkan.

“Kadang warga hanya ingin bertanya prosedur, tapi enggan datang karena jauh, antre, atau takut salah. Lewat Jebol, kami bantu mereka dari awal hingga izin diterbitkan. Tidak dipungut biaya dan prosesnya cepat,” ujarnya.

Program tersebut terbukti menjadi angin segar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sebelumnya tidak memiliki akses informasi atau merasa terintimidasi oleh kerumitan birokrasi.

Tak hanya membantu legalitas usaha, kehadiran tim Jebol juga menjadi sarana edukasi langsung ke masyarakat mengenai program pelatihan, akses pembiayaan, hingga peluang kemitraan dari berbagai instansi pemerintah.

“Kami ingin UMKM di Bontang bukan hanya tumbuh, tapi juga naik kelas. Legalitas usaha itu pintu masuknya,” paparnya.

Dengan pendekatan ini, DPMPTSP ingin menanamkan semangat bahwa pelayanan publik tidak boleh diskriminatif. Semua warga, tanpa kecuali, harus mendapatkan hak yang sama untuk berkembang.

“Inklusi layanan adalah prioritas. Jangan sampai ada warga yang terpinggirkan hanya karena mereka tinggal jauh dari pusat kota,” pungkasnya. (Adv/NU)

Loading