KUTAI TIMUR – Tak hanya terkait masalah ketenagakerjaan, dalam hearing antara PT Setara Kilau Mas Adicita dan DPC Serikat Pekerja Borneo, berbagai masalah lainnya juga turut mencuat dan menjadi perhatian dari anggota DPRD yang mengikuti jalannya rapat dengar pendapat yang dilaksanakan di Kantor DPD Kutim tersebut, Kamis (09/02/2023)

Menyikapi hal tersebut, anggota DPRD Kutim dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Ali, meminta perusahaan benar-benar merespons serius aduan masyarakat yang dilayangkan dalam rapat yang berjalan sekira 2 jam tersebut.

Dirinya juga meminta perusahaan untuk merealisasikan hak-hak pekerja yang menjadi tuntutan dalam RDP yang dihadiri juga oleh berbagai stakeholder terkait itu sesuaai dengan regulasi yang ada, sehingga pekerja yang bernaung dalam DPC Serikat Pekerja Borneo ataupun perusahaan dapat menemukan solusi terbaik dari masalah yang timbul.

“Jadi bukan hanya masalah upah, warga setempat juga mengeluh atas kurang perhatiannya perusahaan terhadap infrastruktur jalan di sekitar mereka beroperasi. Bahkan warga juga mengadukan adanya dugaan pengrusakan mangrove yang dilakukan oleh perusahaan. Makanya dalam rapat tadi kami minta perusahaan serius merespons permaslahan ini,” tegasnya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini juga dengan tegas menyebutkan bahwa jika perusahaan masih tidak serius menangani masalah yang timbul, maka DPRD Kutim akan mengusulkan adanya Panja ataupun Pansus sebagai bentuk sikap tegas dari DPRD akan aduan dari masyarakat yang diterima.

“Kami beri waktu 1 bulan untuk menyelesaikan masalah ini, jika tidak diindahkan, maka kami akan bentuk panja dan kami akan secara detail memeriksa perusahaan atas berbagai aduan yang dilaporkan,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan perusahaan, yang hadir dalam hearing tersebut menyampaikan bahwa terkait berbagai keluhan mengenai ketenagakerjaan, pihak perusahaan telah mengakomodir dan mendiskusikan secara langsung dan mengakui bahwa terkait antar jemput karyawan yang dikeluhkan pihaknya telah mendapatkan solusi dengan menambah armada.

“Saat ini kami sedang membicarakan hal tersebut dengan management. Dan untuk antar jemput, kami sudah menambah 1 unit armada untuk transportasi karyawan,” terangnya.(Q)

Loading