JEMBER – Meski musim kemarau, namun sering adanya hujan di wilayah Kabupaten Jember, Jatim, sehingga banyak keluhkan dari petani tembakau. Pasalnya, yang ditanam banyak yang mati akibat terendam air hujan yang terus menerus.

“Tahun ini saya banyak mengalami rugi akibat musim yang tidak menentu,” tetang Mahrus petani tembakau asal Kecamatan Ambulu, Jember tersebut.

Ia menambahkan, jika tembakau yang ia tanam banyak yang mati akibat terendam air hujan yang hampir setiap hari terjadi. Sehingga, bibit tembakau yang sudah ditanam tersebut terpaksa harus dicabut lagi.

“Sebagian kita ganti tanam jagung dan padi,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Senito, akibat hujan yang terjadi pada musim kemarau ini dirinya mengalami kerugian puluhan juta.

“Rugi banyak mas,” papar Senito.

Ia menjelaskan, jika kerugian tersebut dari pembelian bibit dan biaya buruh tanam tembakau.

Namun, Senito tidak menyerah dengan adanya hujan tersebut. Ia masih menanam kembali tembakau dengan bibit yang baru.

“Saya yakin nanti harga tembakau akan mahal. Karena banyak yang beralih ke tanaman lain akibat musim yang tak menentu,” pungkasnya.

Loading