KUTAI TIMUR – PT Indominco Mandiri (IMM) berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Agrowisata Sawah Desa Teluk Pandan melalui program yang komprehensif, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan kapasitas masyarakat

Ngiromhudi, HSEC Head PT Indominco Mandiri, menjelaskan bahwa dukungan PT Indominco Mandiri tidak hanya terbatas pada infrastruktur fisik. PT IMM juga merencanakan untuk meningkatkan kapasitas pengelola wisata berkolaborasi dengan pemerintah setempat. “Kami berharap, dengan kolaborasi yang baik antara dunia usaha dan pemerintah, ke depan agro wisata ini juga bisa menjadi sarana edu wisata bagi pelajar-pelajar Teluk Pandan khususnya dan Kutai Timur secara umum, bahkan bagi pelajar-pelajar dari kabupaten/kota sekitar”.

Untuk mendukung promosi, PT Indominco Mandiri akan memanfaatkan berbagai platform. “Beberapa kali kita sampaikan secara offline ke event-event baik itu di lokal, tingkat provinsi ataupun tingkat pusat. Secara online kita pakai yang kekinian dengan medsos, kita libatkan tim eksternal untuk upload di medsos-medsos kami,” jelasnya.

Tidak hanya di Desa Teluk Pandan, PT Indominco Mandiri juga mengembangkan program pertanian di beberpa wilayah desa lain yang masih merupakan area ring-1 perusahaan seperti Desa Suka Damai dan Desa Santan Ulu. Perusahaan akan berkolaborasi dengan pemerintah desa dalam peningkatan infrastruktur irigasi, bibit, dan peningkatan kapasitas petani bahkan infrastruktur untuk mendukung wisata sawah.

Sebelumnya, dalam sambutan yang diberikan di acara peresmian agrowisata itu, Kepala Desa Teluk Pandan, Andi Herman, memberikan apresiasi tinggi terhadap semua perusahaan yang telah ikut memberikan dukungannya terhadap Desa Teluk Pandan sehingga bisa terwujud wisata sawah ini.

Ia menekankan pentingnya menjaga investasi yang telah ditanamkan semua stakeholder pada agrowisata ini karena nilai yang sudah diinvestasikan sangat besar dan sudah seharusnya dirawat dan dijaga oleh seluruh masyarakat. Di sawah ini ditanam tiga jenis varietas padi yang unik yang menghasilkan beras hitam, beras merah dan beras putih.

Kepala desa optimis dengan pencapaian yang akan diraih dengan adanya agrowisata yang pengurusnya adalah gabungan poktan, pokdarwis dan bumdes ini. Terlebih mengenai dampak positif pada perekonomian Teluk Pandan.

“Semoga Teluk Pandan tahun ini indeks desanya masuk 10 besar Kutim. Dua tahun lalu kami peringkat 3 di tingkat kecamatan, setahun yang lalu sudah menjadi yang pertama di Teluk Pandan,” katanya.

Dalam sambutan setelahnya, Camat Teluk Pandan, Anwar, juga memberikan apresiasi kepada perusahaan yang selalu mensupport kegiatan di Teluk Pandan. Camat juga menjelaskan bahwa agrowisata ini didukung oleh berbagai pihak yang salah satunya adalah perusahaan.

“Saya ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan dukungan. pemerintah kabupaten melalui OPD-OPD yang terlibat juga perusahaan yang telah membantu melalui dana CSR. Selain wisata sawah, di kecamatan Teluk Pandan juga ada pariwisata kelautan dan wisata goa. Mudah-mudahan ke depan semua desa di Teluk Pandan memiliki destinasi-destinasi wisata nya masing-masing”.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kutim, Diah Ratna Ningrum, menyampaikan bahwa agrowisata ini terealisasi melalui perjuangan panjang. Ia menyampaikan bahwa desain agrowisata Teluk Pandan merupakan hasil kolaborasi dari pemerintah kabupaten, pemerintah desa, perusahaan dan kelompok masyarakat melalui gapoktan, pokdarwis dan BUMDesa.

“Akhirnya pada pagi hari ini melalui perjuangan yang panjang saat pembangunannya, namun akhirnya terealisasi dengan baik. Desainnya berasal dari perusahaan dan pihak pihak lainnya. TNI juga mengawal pembangunan agrowisata ini,” katanya.

Diah menjelaskan bahwa ini adalah agrowisata kedua di Kutim. Agrowisata yang pertama di Kaubun diresmikan di awal 2024. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa dinas juga fokus pada modernisasi pertanian.

“Kami menggaungkan modernisasi alat pertanian modern sebagai wujud modernisasi. Total anggaran dari APBN 18 miliar untuk optimalisasi cetak sawah dan beli alat di 2024, dan bakal meningkat di tahun 2025 ini diperkirakan mencapai 60 milyar,” jelasnya.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya sebelum melakukan peresmian agrowisata menceritakan latar belakang inisiatif agrowisata. Dari kondisi tersebut, muncul ide untuk mengembangkan areal persawahan menjadi tempat wisata.

“Inisiatif ini muncul di tahun 2021 saat panen raya di kecamatan Kaubun desa Bumi Rapak yang persawahannya sekitar 300 hektar. Di satu sisi kita gembira saat panen raya, namun petaninya termenung. Saya tanya petani termenung, ternyata terkait masalah pasca panennya. Muncul ide dengan kadis pertanian dan poktan untuk menjadikan areal persawahan jadi tempat wisata yang memungkinkan pendapatan bagi kelompok tani,” ungkapnya.

Bupati menargetkan pengembangan pertanian yang ambisius. Dari pencanangan 100 ribu hektar lahan pertanian, 20 ribunya untuk penanaman padi. Ia juga menyebutkan total sawah yang eksis saat ini mencapai 3000 hektar dan yang akan dibangun 2000 hektar lebih. Bupati juga mengapresiasi komitmen generasi muda.

“Saya mendapat jaminan dari KNPI ada 200 orang yang siap terlibat dengan niat siap terjun ke sawah dengan transformasi pertanian,” ujarnya.

Dalam penutup, Bupati memberikan pesan untuk pengelolaan berkelanjutan. Ia berharap poktan, pokdarwis dan bumdes mengelola dengan baik agrowisata yang dimiliki. Tak lupa ia juga mengucapkan selamat pada pemerintah Desa dan kecamatan setempat atas berdirinya agro isata di wilayah itu.

“Dikelola dengan baik, buat aturan mainnya, petani harus tetap bekerja mengolah sawah sampai panen. Selamat pada Desa Teluk Pandan yang saat ini meresmikan agrowisata sawah Teluk Pandan. Mudah-mudahan ini menjadi ikon,” pesannya. (Q)

Loading