SAMARINDA – Pelaksanaan Proyek pergudangan di Jalan P. Suryanata Poros Samarinda – Tenggarong Bukit Pinang milik Astra membuat potensi kecelakaan bagi pengguna jalan karena ceceran tanah yang diangkut truk tidak menggunakan tutup, sehingga bongkahan tanah jatuh di jalan raya.

Mbah Ari warga setempat berusaha mengingatkan pelaksanaan proyek, bahkan mendatangi Taci, boss pemilik proyek tersebut namun sama sekali tidak mendapat perhatian.

“Saya datang hanya minta supaya truk pengangkut tanah ditutup baknya agar tidak tercecer ke jalan yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan. Namun justru oleh Taci disuruh menyampaikan ke sopir truk, padahal dia yang punya proyek harusnya yang bertanggung jawab,” ucap Mbah Ari seusai menemui Taci di Pergudangan, Senin (26/5/2025).

Mbah Ari saat merekam truk yang membawa muatan tanah tanpa bak penutup justru mendapat intimidasi agar tidak menviralkan truk pengangkut tanah yang tidak mematuhi peraturan keselamatan.

“Saya sempat didatangi oleh orang yang juga saya kenal, mereka bilang jangan sampai truk pengangkut tanah di video dan diviralkan,” tambah Ari yang mendapat intimidasi dari oknum sopir truk.

Beberapa kasus kecelakaan di tanjakan pergudangan menurut Ari karena banyaknya tanah berceceran sehingga bila turun hujan jalanan menjadi licin. “Seharusnya pemilik proyek menyediakan orang yang siap setiap saat untuk membersihkan ceceran tanah, Jangan di biarkan. Dan bagi truk yang tidak memiliki penutup bak harusnya tidak diijinkan mengangkut tanah bulangan.” jelasnya.

Menanggapi tanah berceceran di jalan Raya dari aktifitas pengangkut tanah di proyek pergudangan, Lurah Bukit Pinang Eko Purwanto saat di konfirmasi pihaknya telah melakukan pendekatan ke pihak pergudangan.

“Kami sudah melakukan peneguran kepada pemilik pergudangan dan astra untuk pembuangan tanah karena bak pengangkutan tidak di tutup,” jelas Eko Purwanto.

Lebih lanjut Eko menjelaskan akibat bak truk pengangkut bekas buangan tanah tidak ditutup menimbulkan jatuh di jalan. “Ini yang sering menyebabkan terjadi kecelakaan, mereka berjanji untuk melaksanakan pembersihan setiap pelaksanaan pekerjaan,” jelasnya.

Namun teguran Lurah Bukit Pinang tidak diindahkan oleh pemilik dan pelaksana proyek, sehingga tanah buangan berceceran di jalan raya poros Samarinda – Tenggarong ini terus ada.

Pihak pemilik maupun pelaksanaan proyek belum berhasil di konfirmasi. Atas keluhan warga masyarakat dan pengabaian teguran dari lurah Bukit Pinang.(mn)

Loading