SAMARINDA – Melengkapi fungsi tiga pilar yang ada di Kota Samarinda, yaitu pemerintah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan fungsi keamanan, ketertiban serta memberikan perlindungan kepada masyarakat, namun dalam prakteknya persoalan yang terjadi dihadapi masyarakat sangat kompleks.
Sebagai wujud fungsi kepedulian untuk membantu sesama, Info Taruna Samarinda (ITS) yang disepakati sebagai tanggal pembentukan pada 16 Desember, 8 tahun lalu hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mendesak akan koordinasi dan komunikasi yang lebih baik di antara para relawan di Kota Samarinda.
Walikota Samarinda H. Andi Harun yang hadir dalam syukuran 8 tahun berdirinya ITS menyampaikan bahwa kondisi Samarinda yang mendekati sebagai kota metropolitan akan sangat kompleks dalam persoalan.
“Kita sekarang sudah menuju ke kategori kota metropolitan, karena penduduk sekarang sudah lebih kurang 837.000 yang memiliki KTP Samarinda , mungkin kalau dihitung semua dengan yang tidak berktp Samarinda sekitar 900an,” papar Andi Harun saat sambutan dihadapan ratusan anggota ITS yang kumpul di cafe Bagios jalan KH. Abdurrasyid Samarinda, Minggu malam (22/12/2024).
Dijelaskannya Andi Harun, migrasi atau urbanisasi menyebabkan kota Samarinda akan mengalami laju pertumbuhan penduduk lebih cepat. Oleh sebab itu sebuah kota yang pertambahan jumlah penduduknya cepat tentu juga masalah akan bertambah banyak. “Setiap orang yang datang atau tinggal di Samarinda itu butuh makan tantangan kita diantaranya dapat kerja, peluang pekerjaan, butuh tempat tinggal.” Jelasnya.
Seiring pertambahan penduduk jumlah sampah yang diproduksi dari rumah tangga saja setiap hari 603 ton. “Saya ambil kebijakan untuk memindahkan TPA (tempat Pembuangan Akhir) Sampah di Bukit Pinang ke Sambutan, namun belum lama TPA Sambutan sudah menggunung kembali.
Dalam kesepakatan tersebut Andi Harun juga menjelaskan bahwa dalam penanganan masalah di masyarakat ada tiga kategori bencana, yaitu satu bencana alam, dua bencana non alam dan tiga bencana sosial.
Bencana alam pasti sudah tahu semua gempa bumi, tsunami, banjir. Kalau bencana non alam seperti terjadi 2 tahun yang lalu yakni pandemi covid-19. Dan tidak kalah lebih beratnya penanganannya bencana Sosial, jika pertumbuhan populasi masyarakat tidak diimbangi dengan peluang pekerjaan, ketersediaan bahan makanan, papan atau tempat tinggal.
“Kita harus bekerja keras untuk mengurangi kemiskinan. Kita tidak mungkin menghapus 100% Angka kemiskinan, tapi patut bersyukur bahwa dalam 3 tahun terakhir ini berkat kerja keras kita bersama dari 9% lebih angka kemiskinan sekarang tinggal 4%.” tambahnya.
Sementara itu ketua ITS Joko Iswanto menyampaikan sangat bangga dan bersyukur atas perjalanan delapan tahun yang telah diIalui dalam membantu masyarakat Kota Samarinda, khususnya di bidang kebencanaan dan keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Sebagai organisasi yang berbasis masyarakat, kami bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan kebutuhan warga dengan Iangkah-langkah nyata yang diperlukan dalam situasi darurat maupun dalam upaya preventif.” ucap Jokis panggilan akrab Joko Iswanto.
Dijelaskan Jokis, kehadiran Relawan Info Taruna Samarinda juga tidak terlepas dari dukungan konsep pentahelix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat. “Kami menyadari bahwa sinergi ini merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan kami.” tambahnya.
Lebih lanjut pria yang bertubuh kurus berprofesi sebagai wartawan itu menyebutkan Pemerintah, TNI, dan Polri memberikan arahan, regulasi, serta dukungan strategis yang menjadi pedoman dalam setiap langkah kami. Dunia usaha membantu kami dengan sumber daya finansial dan logistik yang sangat kami butuhkan dalam berbagai kegiatan.
“Akademisi memberikan wawasan ilmiah dan pelatihan yang membantu kami meningkatkan kapasitas dan profesionalitas para relawan. Media massa berperan sebagai penyebar informasi yang akurat dan edukatif, membantu membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mitigasi bencana dan keamanan Iingkungan, dan yang terakhir, masyarakat, yang menjadi inti dari keberadaan kami.” pungkasnya.
Dalam agenda syukuran 8 tahun ITS mengambil tema Delapan Tahun menginspirasi, terus melangkah dan berbakti ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pembagian door prize, serta dua relawan yang beruntung mendapatkan door prize umrah dari walikota Samarinda, tampak dihadiri unsur TNI, Polri, Kalak BPBD Kota Samarinda, Disdamkar Samarinda, Bidang kebencanaan Satpol PP Provinsi Kaltim, dan tampak beberapa lurah juga turut hadir.(mn)