BABULU – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik meresmikan Bendungan Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pasca rehabilitasi, Sabtu (21/12/2024).

Hadir sejumlah pejabat, termasuk Pj Bupati PPU, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kaltim, Badan Wilayah Sungai (BWS) Samarinda, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) PPU.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengucapkan, bendungan ini akan memenuhi kebutuhan air masyarakat, terutama di Desa Sumber Sari, Rawa Mulia, Babulu Laut, dan Desa Rintik.

Bedungan tersebut mampu menyuplai 5-10 liter air per detik setelah direvitalisasi mangkrak sejak tahun 2008.

“Ini untuk memenuhi kebutuhan desa yang angka kebutuhan air bersih dan kemiskinannya cukup tinggi,” ujar Akmal.

Meski bendungan ini berukuran kecil, Akmal berharap rehabilitasi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dia meminta pemerintah setempay memastikan air bersih dari bendungan itu dapat langsung masuk ke rumah warga.

“Percuma kalau desainnya baik, tetapi tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Akmal juga mengajak seluruh pihak untuk terus mengedepankan kerja sama yang efektif, terutama dalam eksekusi.

“Jangan hanya berhenti pada wacana. Saya juga berharap bendungan ini tidak hanya menjadi ikon, tetapi dijaga dan dirawat dengan baik,” tambahnya.

Dia juga mengusulkan penanaman pohon aren di sekitar bendungan dalam waktu dua minggu ke depan.

“Pohon aren sangat baik karena memiliki kemampuan menyimpan cadangan air,” lanjutnya.

Sementara, Kepala Dinas PUPeRa Kaltim Fitra Firnanda menekankan pentingnya rehabilitasi bendungan yang telah berusia puluhan tahun ini.

Dia menjelaskan, bendungan tersebut memiliki kapasitas besar dalam mendukung irigasi sawah hingga ratusan ribu hektare.

Secara fungsional, bendungan ini mengaliri sekitar 328 ribu hektare sawah, dan potensinya mencapai 520 ribu hektare.

“Pembangunan ini juga mendukung program swasembada pangan nasional sesuai cita-cita Presiden RI,” ungkap Fitra.

Rehabilitasi Bendungan Babulu Darat ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan ketersediaan air baku, mendukung pertanian, serta memperkuat program ketahanan pangan di Kabupaten PPU.(*/mn)

Loading