SAMARINDA – Sebuah cekcok sepele akibat pengaruh minuman keras berujung tragis di kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo, Harapan Baru, kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda, Kamis (19/12/2024). Iwan Sidik (54) dan anaknya, Sayid Alwi (20), nekat menganiaya tetangga mereka, Syahrianor alias Aluh (45), hingga tewas.
Aluh Seorang wakar galangan kapal di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 40 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir, meregang nyawa setelah dikeroyok bapak dan anak menggunakan senjata tajam, Kamis (19/12/2024) sore sekitar pukul 17.00 WITA.
Dari pantauan di lokasi saat itu, Aluh ditemukan dalam posisi tengkurap dan menggantung di pembatas dinding kantor dan tidak mengenakan baju, hanya memakai celana pendek.
Menurut keterangan salah satu pekerja galangan, Vicky Juanda (36) mengatakan bahwa ia bersama dengan rekan-rekannya saat itu baru selesai bekerja lalu mendengar terdapat perkelahian.
“Kami baru selesai kerja, terus ngumpul di belakang kapal, tiba-tiba saja langsung ada perkelahian, dibacokin begitu, terus saya kabur ke atas. Jadi, pelaku ini Iwan sama Alwi itu bapak sama anak, sedangkan Aluh (korban) sebagai wakar,” katanya saat ditemui di lokasi kejadian sore tadi.
Dalam kejadian tersebut, korban dianiaya hingga meninggal dunia menggunakan senjata tajam. “Dikeroyoknya itu satu menggunakan Mandau, yang satu lagi pakai celurit,” sambungnya.
GARA-GARA MIRAS
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, mengungkapkan motif utama pembunuhan ini adalah ketersinggungan Alwi akibat ditegur oleh Aluh. “Pelaku merasa tidak terima ditegur dan akhirnya melakukan tindakan yang fatal,” ujarnya.
Peristiwa bermula pada Rabu (18/12/2024), saat istri Aluh, Ana Mardiana (40), bersama teman-temannya mengonsumsi minuman keras di rumah Alwi.
Pertengkaran antara Alwi dan istrinya membuat Ana pindah ke rumahnya. Di sana, Aluh ikut bergabung dalam pesta minuman. Melihat pertengkaran antara Alwi dan istrinya, Aluh mencoba menengahi dan meminta keduanya untuk berhenti bertengkar.
Namun, Alwi merasa tersinggung dan cekcok pun tak terhindarkan.Puncaknya terjadi pada Kamis (19/12) sore. Cekcok kembali terjadi antara Aluh dan Alwi. Alwi yang membawa celurit memanggil ayahnya, Iwan Sidik. Iwan datang dengan membawa parang dan bersama-sama mereka menyerang Aluh.
Dalam peristiwa tersebut, Ana berusaha melerai namun justru terluka terkena sabetan senjata tajam. Aluh mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh dan meninggal dunia di tempat kejadian.
“Polisi telah mengamankan Iwan Sidik dan Sayid Alwi sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” jelasnya.(*/mn)