KUTAI TIMUR – Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial ke 75 yang dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial yang berada di Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Selasa (17/12/2024). Peringatan ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama sama membangun solidaritas dan menguatkan ketahanan sosial masyarakat.

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kutim, dr. Ernata, dalam sesi wawancara dengan media ini sebelum berlangsungnya kegiatan yang diikuti oleh unsur Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan sosial ini menyampaikan bahwa kesetiakawanan sosial tidak lagi sekadar tentang tolong-menolong sederhana, melainkan upaya sistematis membangun keterhubungan antarwarga dalam menghadapi kompleksitas permasalahan sosial. Di era digital saat ini, menurutnya kesetiakawanan membutuhkan pendekatan yang lebih strategis dan terkoneksi.

Menurut Ernata, kesetiakawanan sosial di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri. Konsep “gotong royong” dan “bersama” menjadi fondasi kultural yang membedakannya dengan praktik solidaritas di negara lain. Kutim sendiri, menurutnya tingkat kesetiakawanan sosial masyarakat sudah cukup baik namun perlu untuk terus dipupuk dan ditumbuh kembangkan.

“Pada Hari Kesetiakawanan Sosial tahun ini, masyarakat diajak untuk merefleksikan kembali makna mendalam dari solidaritas dan kepedulian sosial. Terutama bagi kaum disabilitas. Dukungan bagi mereka sangat perlu untuk ditingkatkan dan dikembangkan untuk menjadi lebih baik lagi. Karena itu bukan hanya tugas dari pemerintah ataupun OPD terkait, namun juga kita semua,” paparnya.

dr Ernata juga memaparkan beberapa program prioritas yang sudah dijalankan oleh Dinsos sebagai bentuk nyata dari wujud kesetiakawanan sosial yang diwujudkan dalam program oleh pemerintah pusat dan daerah yang berdampak signifikan pada masyarakat, diantaranya adalah Pendampingan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas dan bantuan ekonomi bagi keluarga prasejahtera.

Meski berbagai program telah dijalankan, imbuhnya, Dinsos Kutim menyadari masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam membangun solidaritas sosial, terutama di wilayah dengan keragaman sosial dan ekonomi yang kompleks. Oleh karena itu dirinya berharap masyarakat juga turut aktif dalam membangun ekosistem kesetiakawanan. Karena menurutnya, setiap individu memiliki peran strategis dalam memperkuat ikatan sosial.

“Kegiatan ini tidak sekadar seremonial, melainkan momentum untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam membangun ketahanan sosial. Kesetiakawanan sosial bukan sekadar konsep, melainkan aksi nyata yang dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita,” tegasnya. (Q)

Loading