KUTAI TIMUR – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester 2 pada Senin (9 Desember 2024( di Hotel Royal Victoria, Sangatta. Acara ini dibuka oleh Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, yang melaporkan penurunan angka prevalensi stunting di Kutim.
Berdasarkan data yang diperoleh dari aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), prevalensi stunting di Kutim turun dari 16,94 persen pada Juni menjadi 15,27 persen pada Desember 2024, atau mengalami penurunan sebesar 1,67 persen. “Semua yang kita lakukan sudah membuahkan hasil,” ujar Junaidi, yang juga menjabat Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim.
Junaidi mengapresiasi sinergi berbagai pihak, termasuk TPPS, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, tenaga kesehatan, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, yang menjadi kunci keberhasilan program ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kesehatan masyarakat dan implementasi program di masa depan.
Sementara itu, perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur, Masdar John, menyatakan harapannya agar hasil Audit Kasus Stunting (AKS) dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Kutim. “Semoga AKS ini memberi kontribusi besar dalam upaya menurunkan stunting, sejalan dengan program Genting dari Kementerian,” katanya.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Mustika, menyebutkan bahwa AKS Semester 2 ini menyasar 16 kasus, terdiri dari 3 kasus ibu hamil, 1 kasus ibu pasca melahirkan, dan 12 kasus balita, dengan prioritas pada 12 kasus. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Teluk Pandan (Desa Suka Rahmat) dan Kecamatan Kaliorang (Desa Mangun Jaya dan Desa Citra Manunggal Jaya).
Diseminasi AKS ini diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten hingga desa, termasuk perwakilan BKKBN Kaltim, TPPS, camat, kepala desa, tenaga kesehatan, dan penyuluh KB. Hj Mustika berharap kerja sama yang terjalin dapat terus memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.
“Semoga kerja sama yang terjalin dapat terus memberikan dampak positif untuk masa depan anak-anak kita,” tutupnya. (*/RH)