KUTAI TIMUR – Komando Distrik Militer (Kodim) 0909/Kutai Timur, tengah mempersiapkan pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2025. Program ini merupakan salah satu operasi bakti TNI Angkata Darat (AD) untuk mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) dalam percepatan pembangunan di wilayah pedesaan terutama daerah tertinggal.
Komandan Kodim (Dandim) 0909/Kutai Timur, Letkol Infanteri TNI Ginanjar Wahyutomo, yang didampingi oleh Danramil 0909-01/Sangatta, Kapten Inf Arif Sapardiyatno, menjelaskan bahwa TMMD dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah pedesaan.
“Proses pemilihan lokasi dilakukan berdasarkan aspirasi masyarakat melalui Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Koramil (Komando Rayon Militer) di masing-masing kecamatan. Dari usulan yang masuk, kami seleksi berdasarkan tingkat urgensi dan prioritas,” jelas Letkol Ginanjar di ruang kerjanya, pada Rabu (5 Desember 2024) Pukul 13.24 WITA.
Pada tahun depan, TMMD dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025, dengan lokasi utama di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan. Program ini mencakup pembangunan jalan usaha tani sepanjang 4 kilometer dengan lebar 6 meter, penyediaan air bersih melalui sumur bor, rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), hingga kegiatan penghijauan dengan penanaman 200 pohon dengan jenis pohon mangrove (bakau) maupun pohon keras.
Dengan anggaran yang diwacanakan dan akan dialokasikan untuk kegiatan tersebut diperkirakan mecapai Rp2 miliar, namun masih dalam proses persetujuan kepada Pemda. Letkol Ginanjar menambahkan bahwa TMMD juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemda, kepolisian, organisasi masyarakat, dan warga setempat.
“Yang jelas kalau program berhasil kan masyarakat yang bisa menilai kegunaan dari program tersebut. Oke lah kalau dari persentase apa segala macam itu, tapi secara detail kita harus lihat dari nanti masyarakat saja yang akan menikmati dan akan menggunakan,” ucap orang nomor 1 Kodim 0909/Kutai Timur.
Program TMMD tidak hanya ditujukan untuk infrastruktur fisik, tetapi juga mendukung pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan, seperti ketahanan pangan dan upaya pencegahan stunting.
Senada dengan yang disampaikan Pimpinan Kodim 0909/Kutai Timur, Danramil 0909-01/Sangatta yang juga merangkap Pejabat sementara (Pjs) Pasiter Kodim 0909/KTM, Kapten Inf Arif Sapardiyatno berharap bahwa langkah ini tidak hanya berhenti di program tersebut, namun dapat membuat perjanjian kerjasama kedepannya agar dapat memanfaatkan hasil dari kegiatan TMMD usai jalan yang di bangun akan menjadi permanen. Pasalnya daerah yang telah ia rekomendasikan tersebut merupakan kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) dan juga strategis.
“Diskusi awal kami sudah dengan DPU (Dinas Pekerjaan Umum) juga, jadi target kedepannya itu relatif berkelanjutan terus sampai ke Sangkima. Itu kan dari sungai Sirap menuju ke Sangkima, sehingga masyarakat tidak perlu mutar kalau mau ke kecamatan,” terang Kapten Inf Arif. (RH)