KUTAI TIMUR – Dandim 0909 Kutai Timur, Letkol Inf Ginanjar Wahyutomo, menegaskan komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pembukaan lahan pertanian di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng. Dalam sambutannya, Letkol Ginanjar menyampaikan bahwa TNI berperan mendampingi dan mendorong pembukaan lahan pertanian tanpa anggaran khusus. Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden untuk mencapai swasembada pangan.

Letkol Ginanjar, dalam sambutannya di kegiatan itu juga mengungkapkan kekhawatiran petani setempat terkait pengalihan lahan ke perkebunan kelapa sawit. Menurutnya, dukungan pemerintah sangat penting untuk mempertahankan lahan pertanian.

“Sebelumnya saya pernah kesini dan berdiskusi dengan petani di lokasi ini namun saya tidak tahu pasti dari kelompok tani mana, mereka agak risau dengan peralihan lahan sawah menjadi kebun sawit, namun melalui kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kutai Timur ini telah menunjukkan dukungan pemerintah dalam mempertahankan lahan pertanian,” paparnya.

Kegiatan ini, imbuh Dandim, merupakan bagian dari upaya strategis mengantisipasi potensi krisis pangan di masa depan melalui kemandirian produksi pangan nasional. Letkol Inf Ginanjar berharap pencetakan lahan pertanian ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan hingga mencapai target yang ditetapkan.

“Kami berharap pembukaan lahan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan produktivitas pertanian di Kutai Timur,” tegasnya.

Sebelumnya dalam kegiatan Gerakan Tanam Perdana Cetak Sawah Tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng ini, Dinas Pertanian Kalimantan Timur melalui perwakilannya, Diah Adiyati Yahya, menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam mengoptimalkan lahan pertanian dan meningkatkan produktivitas pangan di wilayah.

Kegiatan Gerakan Tanam Perdana Cetak Sawah Tahun 2024 di Desa Miau Baru ini diharapkan menjadi model bagi kabupaten lain dalam mengoptimalkan lahan pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Timur.

“Kami berharap dengan kegiatan seperti ini, produktivitas pertanian dapat meningkat. Petani diharapkan dapat menggunakan benih unggul setidaknya dua kali setiap musim tanam,” ungkap Diah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, dalam sambutannya di acara yang melibatkan langsung Gapoktan Abadi Jaya yang beranggotakan kurang lebih 53 orang untuk menggarap 26 hektar lahan sawah yang dicetak dengan menggunakan anggaran sebesar Rp3.959.600.000 itu berharap hal ini menjadi titik balik perbaikan infrastruktur pertanian.

Pasalnya dalam kegiatan yang menelan anggaran hingga lebih dari 3 milyar tersebut para petani tak hanya mendapatkan demplot sawah siap tanam tapi juga dilengkapi dengan saluran drainase yang siap digunakan. Alat-alat pertanian modern juga diberikan secara simbolis kepada Gapoktan Abadi Jaya.

“Kami juga akan menyediakan benih bermutu dan mendorong petani untuk tidak menggunakan benih turunan yang sudah menurun kualitasnya. Selain itu, Dinas Pertanian Kutim juga memiliki beberapa inovasi lainnya yang dapat menunjang kegiatan pertanian, salah satunya adalah modernisasi alat pertanian,” katanya.(Q/Adv-Kominfo)

Loading