KUTAI TIMUR – Kutai Timur kini memandang agrowisata sebagai jalur strategis untuk mengembangkan potensi ekonomi pedesaan yang berkelanjutan. Pak Kajan, seorang praktisi pertanian berpengalaman, melihat peluang cemerlang dalam mengonversi lahan produktif menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik dan bernilai ekonomi tinggi.
“Masyarakat yang sudah mencapai tingkat kesejahteraan tertentu membutuhkan ruang rekreasi dan pengalaman berbeda,” ujar Pak Kajan dalam wawancara eksklusif. Konsep agrowisata yang diusungnya tidak sekadar menawarkan pemandangan indah, tetapi juga pengalaman mendalam tentang proses pertanian dan kehidupan pedesaan.
Potensi lahan pertanian, terutama perkebunan sawit dan area pertanian lainnya, dapat diubah menjadi kawasan wisata yang menarik. Melalui konsep ini, petani tidak hanya mengandalkan hasil panen, tetapi juga dapat memperoleh pendapatan tambahan dari kegiatan pariwisata berbasis pertanian.
Beberapa model agrowisata yang diusulkan meliputi perjalanan edukatif di perkebunan, ruang interaktif untuk mengenal proses pertanian, area pelatihan pertanian bagi pengunjung, serta fasilitas kuliner yang memanfaatkan hasil lokal. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memperkenalkan kekayaan pertanian Kutai Timur kepada khalayak lebih luas.
Pemerintah daerah pun mulai memberikan perhatian serius terhadap konsep ini. Mereka melihat agrowisata sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan sambil melestarikan budaya dan lingkungan pertanian lokal.
“Ini bukan sekadar alternatif ekonomi, melainkan upaya komprehensif untuk membangun ekosistem pertanian yang dinamis dan berkelanjutan,” tegas Pak Kajan. Menurutnya, agrowisata berpotensi menjadi jembatan antara tradisi pertanian dan tuntutan ekonomi modern.
Dengan strategi yang tepat, Kutai Timur berpeluang mengubah lanskap pertaniannya menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik, membuka babak baru pengembangan ekonomi pedesaan yang inovatif dan berkelanjutan. (Q/Adv-DPRD)