KUTAI TIMUR – Kutai Timur tengah menghadapi transformasi signifikan dalam sektor pertaniannya, di mana upaya modernisasi tidak hanya sekadar meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan. Ketua Fraksi NasDem DPRD Kutim, Kajan Lahang, seorang politisi berpengalaman secara aktif mendorong pendekatan komprehensif dalam pengembangan pertanian modern.

Dalam wawancara eksklusif di kegiatan Gerakan Tanam Perdana Cetak Sawah Tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kajan menekankan pentingnya teknologi pertanian mutakhir yang ramah lingkungan. “Modernisasi bukan sekadar mengganti peralatan lama, melainkan merancang sistem pertanian yang cerdas dan berkelanjutan,” tegasnya. Pendekatan ini mencakup penggunaan alat-alat canggih seperti drone pertanian, sistem irigasi presisi, dan teknologi pengelolaan lahan yang minimalis.

Kabupaten Kutai Timur, menurutnya, memiliki potensi pertanian yang besar, dengan area perkebunan dan sawah yang tersebar di wilayah seluas ribuan hektar. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan hasil pertanian tanpa merusak ekosistem setempat. Pengembangan metode pembibitan unggul, manajemen air yang efisien, dan praktik pertanian presisi yang dapat meningkatkan hasil panen sambil meminimalkan penggunaan bahan kimia yang diutarakan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, menurutnya merupakan suatu langkah yang tepat.

Pemerintah daerah pun turut berperan aktif dengan mengimplementasikan program pendampingan dan pelatihan bagi petani lokal. Mereka memberikan akses kepada teknologi baru, memfasilitasi transfer pengetahuan, dan memberikan insentif bagi praktik pertanian berkelanjutan.

“Saya yakin dampak positif modernisasi pertanian jauh lebih besar dibandingkan risiko lingkungannya. Kunci utamanya adalah edukasi dan kesadaran para petani akan pentingnya keseimbangan antara produktivitas dan pelestarian alam,” ujar Kajan dengan penuh keyakinan. (Q/Adv-DPRD)

Loading