KUTAI TIMUR –  Upaya membangun ekosistem pertanian yang tangguh di Kutai Timur kini menemukan momentumnya melalui kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan sejumlah perusahaan besar. Pak Kajan, tokoh kunci dalam pengembangan sektor pertanian, mengungkapkan pentingnya sinergi yang dapat mendorong transformasi berkelanjutan di wilayah tersebut.

Pendekatan inovatif telah dilakukan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan potensial, termasuk Sinarmas, untuk berkontribusi secara langsung dalam pembinaan dan pendanaan sektor pertanian. “Kolaborasi ini bukan sekadar bantuan dana, melainkan transfer pengetahuan dan teknologi,” tegas Pak Kajan dalam wawancara eksklusif.

Melalui skema kemitraan yang dikembangkan, perusahaan tidak hanya berperan sebagai penyandang dana, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mentransformasi praktik pertanian lokal. Beberapa program yang direncanakan meliputi pelatihan teknologi pertanian modern, penyediaan bibit unggul, dan pengembangan infrastruktur pertanian.

Meskipun saat ini kolaborasi belum berjalan maksimal, Pak Kajan tetap optimistis bahwa pendekatan ini dapat membantu menekan biaya produksi pertanian. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi petani sambil mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.

Beberapa perusahaan yang terlibat tidak hanya memandang kontribusi ini sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), namun juga sebagai investasi jangka panjang dalam pembangunan ekonomi daerah. Mereka melihat potensi besar pengembangan sektor pertanian di Kutai Timur yang dapat memberikan keuntungan timbal balik.

Pemerintah daerah sendiri mendorong model kolaborasi ini sebagai terobosan strategis dalam menghadapi tantangan pertanian modern. Mereka mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kerja sama, sehingga manfaat dapat dirasakan secara langsung oleh komunitas petani lokal.

“Kami yakin, melalui kerja sama yang solid, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang,” pungkas Pak Kajan, menggarisbawahi semangat optimisme dalam membangun masa depan pertanian Kutai Timur. (Q/Adv-DPRD)

Loading