Catatan Rizal Effendi
HARI pencoblosan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Jika semua menggunakan hak pilihnya, maka 2.821.202 orang warga Kaltim yang punya hak pilihnya berduyun-duyun mendatangi 6.262 Tempat Pemungutan Suara (TPS) tersebar di 10 kabupaten/kota.
Saya sendiri habis salat subuh langsung bersiap-siap. Diawali sarapan pagi, lalu sekitar pukul 06.30 sudah bergerak ke TPS. Meski tinggal di Balikpapan Regency, saya mencoblos di Balikpapan Baru. Saya mendapat undangan di TPS 012, Kelurahan Gunung Samarinda Baru. TPS-nya numpang di Sport Center, jadi halaman parkirnya sangat luas dan tidak perlu pasang tenda.
Jumlah pemilih di Kota Balikpapan sebanyak 520.896 orang yang dilayani pada 998 TPS. Jadi rata-rata per TPS didatangi 500 sampai 600 pemilih.
Dibanding Pileg dan Pilpres, jumlah TPS di Pilkada Serentak lebih kecil. Memang lebih dirampingkan. Karena itu satu TPS harus melayani lebih satu RT atau gabungan 2 sampai 3 RT.
Ketika saya datang di TPS 012 keadaan masih sepi. Penyelenggara pencoblosan di TPS yang dinamakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) masih melakukan persiapan. Malah sebagian masih sarapan nasi kuning. Mereka 7 orang terdiri dari satu ketua KPPS dan 6 anggota.
Di situ ada 2 petugas Linmas dan satu pengawas TPS. Juga ada 7 saksi dari Paslon untuk Pilgub dan Pilwali. Belum terlihat aparat keamanan lainnya.
Secara resmi kegiatan di TPS baru mulai sekitar pukul 07.30 pagi. Ketua KPPS Jio Yance memimpin pembacaan doa dan sumpah. Lalu membuka kotak suara yang masih disegel. Di dalamnya ada kertas suara untuk Pilgub dan Pilwali.
Saya menyerahkan surat Model C sebagai Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Kepada Pemilih. Di situ saya disarankan memilih pada pukul 08.00, tapi saya sengaja datang pukul 07.00 untuk bisa menyaksikan prosesi pembukaan TPS.
Pada Model C memang dicantumkan saran waktu kehadiran pemilih. Ada yang pukul 07.00-08.00, 08.00-09.00, 09.00-10.00, 10.00-11.00, 11.00-12.00 dan terakhir 12.00-13.00.
Sekitar 5 menit proses pencoblosan selesai. Saya dan istri, Bunda Arita sengaja mencelupkan telunjuk ke tinta biru. Tandanya saya menjadi pemilih di urutan No 1. Karena datangnya memang duluan dari pemilih lainnya.
Cuaca di Balikpapan sempat diwarnai rintik hujan. Tapi kemudian cerah kembali. Ketika saya tinggalkan TPS, baru berdatangan pemilih lainnya. “Wah Bapak Ibu cepat sekali,” kata seorang pemilih menyapa saya.
ISRAN JUGA NO 1
Tidak saya saja yang datang paling pertama. Ternyata Cagub Kaltim No 1 Isran Noor juga datang pertama di TPS No 15, RT 25 Sungai Kunjang Samarinda. Tak jauh dari kediamannya.
Dia sempat menyaksikan pelantikan petugas KPPS. “Bukan pelantikan, tapi pengucapan sumpah,” katanya meluruskan penjelasan anggota KPPS.
Isran datang sendiri. Dia mengenakan baju dan celana putih. Berkopiah dan berkacamata hitam. Sepatunya tetap yang dipakai selama ini berwarna cokelat. Sepertinya itu sepatu kesukaan dan “kesaktiannya.”
Dia hanya berjalan kaki menuju TPS. Wajahnya cerah dan bersemangat. “Dari rumah ke TPS dekat aja. Sekitar 15 kilometer dari sini,” ujarnya berkelakar.
Wajah Isran ceria ketika menerima kertas suara. Tak sampai 5 menit dia sudah menuju kotak suara. Dia lihatkan ke awak media kertas suaranya. Lalu dimasukkan ke dalam kotak dan selanjutnya mencelupkan salah satu jarinya ke tinta sebagai tanda sudah mencoblos.
Kepada awak media Isran mengatakan tak ada persiapan khusus untuk mencoblos. Tapi diakuinya ada salat hajat di kediamannya Selasa malam bersama tim pendukung dan sejumlah habib. “Habis salat subuh saya sudah siap-siap mau mencoblos,” katanya.
Ketika ditanya peluang memenangi kontestasi Pilgub, Isran menyatakan sangat optimis. “Saya optimis menang lebih 65 persen,” katanya sambil tersenyum.(*)