KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur meluncurkan terobosan strategis dengan melibatkan pelaku usaha dalam program Kawasan Hak Anak (KHA). Pendekatan inovatif ini mengajak dunia usaha untuk aktif berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.

Dalam wawancara yang sudah dilakukan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melalui Kepala Bidang PHA, Rita,  menyampaikan telah merancang pelatihan khusus bagi pelaku usaha dan media massa. Program ini bertujuan menyadarkan para wirausaha tentang pentingnya memperhatikan hak-hak anak dalam praktik bisnis mereka.

“Strategi ini bukan sekadar tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan upaya sistematis untuk mengintegrasikan kepedulian terhadap anak dalam ekosistem ekonomi daerah. Para pelaku usaha diajak untuk menciptakan lingkungan kerja dan praktik bisnis yang ramah anak, mulai dari kebijakan ketenagakerjaan hingga keterlibatan dalam program perlindungan anak,” katanya.

Menurut Rita, rencana strategis ke depan semakin menegaskan komitmen Pemerintah untuk menargetkan peningkatan peringkat Kabupaten Layak Anak (KLA) dari level Madya menuju Nindya. Pelibatan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan program ini, dengan harapan para pelaku usaha lebih peduli terhadap kebutuhan anak-anak.

“Menarik untuk dicermati, pendekatan ini lahir dari kesadaran akan tantangan sosial yang kompleks. Bukan sekadar memenuhi indikator administratif, namun membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan memperhatikan generasi muda,” ujarnya.

Rencana pembentukan pusat kreativitas anak di tahun depan, terang Rita, semakin menegaskan komitmen Kutai Timur dalam mengintegrasikan kepentingan anak ke dalam pembangunan ekonomi daerah. Hal ini imbuhnya membuktikan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus menempatkan anak sebagai aset strategis yang fundamental. (Pant/Adv-Kominfo)

Loading