KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur tengah gencar melakukan transformasi sosial melalui program Kawasan Hak Anak (KHA). Fokus utama program ini adalah menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, mulai dari sekolah, rumah ibadah, hingga ruang publik.
Dalam wawancara yang dilakukan dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPPA) melalui Kepala Bidang PHA, Rita, menjelaskan bahwa mereka dalam upaya meningkatkan peringkat Kabupaten Layak Anak dari level Madya menuju Nindya, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) telah melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya adalah pelatihan komprehensif bagi berbagai pemangku kepentingan, termasuk media massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan pelaku usaha.
“Hingga saat ini, seluruh sekolah di Kutai Timur telah mengikuti pelatihan KHA. Tidak hanya itu, pengurus rumah ibadah dan pengelola ruang bermain pun telah dibekali pemahaman tentang hak-hak anak. Melalui gugus tugas KLA yang menggelar rapat koordinasi triwulanan, pemerintah daerah terus memantau dan mengembangkan program perlindungan anak,” katanya.
Menurut Rita, tahun depan, Kutai Timur menargetkan pembentukan pusat kreativitas anak sebagai salah satu strategi pengembangan potensi generasi muda. Rencana perluasan program ke tingkat kecamatan juga menjadi prioritas, dengan target melatih minimal satu sekolah atau puskesmas di setiap wilayah.
Menarik untuk dicermati, menurutnya, upaya ini tidak hanya sekadar memenuhi indikator administratif, namun merupakan respons nyata terhadap tantangan sosial. Termasuk meningkatnya angka kekerasan yang sempat disampaikan oleh Kadis DPPPA, Idham Cholid, baru-baru ini.
Meskipun menghadapi tantangan seperti meningkatnya angka kekerasan, ungkap Rita, Kabupaten Kutai Timur tetap optimistis untuk meningkatkan peringkat KLA dari Madya menuju Nindya. Pendekatan proaktif dan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Dengan pendekatan sistematis dan komitmen yang kuat, Kutai Timur membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan dimulai dari perlindungan dan pemberdayaan generasi muda,” tutupnya. (Pant/Adv-Kominfo)