KUTAI TIMUR – Komisi B DPRD Kutai Timur mengapresiasi program sosialisasi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, namun mendorong agar jangkauan program diperluas hingga ke tingkat desa dengan pendekatan yang lebih sistematis.
“Program B2SA ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Namun, jangkauannya perlu diperluas hingga ke pelosok desa dengan melibatkan perangkat desa dan kader kesehatan setempat,” ungkap Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, Yoseph Udau.
DPRD menurutnya mendorong adanya program percontohan di setiap kecamatan. “Perlu ada desa percontohan di setiap kecamatan yang bisa menjadi model penerapan pola makan B2SA. Ini akan memudahkan proses edukasi ke masyarakat,” jelasnya.
Dewan ini juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi program. “Harus ada indikator keberhasilan yang jelas dan terukur. Kita perlu tahu sejauh mana program ini berhasil mengubah pola makan masyarakat,” tegasnya.
“Kami juga mendorong adanya kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk program yang lebih komprehensif. Integrasi dengan UKS dan kantin sehat perlu diperkuat dengan panduan teknis yang jelas,” tambahnya.
Terkait anggaran, DPRD meminta ada alokasi khusus untuk program edukasi di tingkat desa. “Program ini perlu didukung anggaran yang memadai, terutama untuk pengembangan materi edukasi dan pelatihan kader di desa,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ery Mulyadi, memaparkan program sosialisasi B2SA yang dilakukan melalui berbagai metode kreatif, termasuk demonstrasi memasak, pameran pangan, dan permainan edukatif. Program ini diintegrasikan dengan kegiatan UKS dan melibatkan PKK serta posyandu untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. (Q/Adv-DPRD)