KUTAI TIMUR – Upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Kutai Timur menunjukkan hasil positif. Angka prevalensi stunting turun dari 17,04% pada 2023 menjadi 16,4% di tahun 2024, seperti diungkapkan dalam Rembuk Stunting 2024 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur di Sangatta.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran vital para kader posyandu di tengah masyarakat. Salah satunya adalah Masnawati (28), kader Posyandu Melati di Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.
“Saya ingin membagikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kesehatan anak dan balita mereka,” ujar Masnawati tentang motivasinya menjadi kader posyandu.
Bersama rekan-rekannya, Masnawati menjalankan berbagai tugas di posyandu, mulai dari pendaftaran, pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan, penyuluhan gizi, hingga pelayanan kesehatan. Peran kader seperti Masnawati sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Namun, Masnawati mengakui masih ada tantangan. “Banyak orang tua, khususnya ibu-ibu, yang kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya membawa balita ke posyandu,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Masnawati dan rekan-rekannya mendapat pelatihan dari BLUD Puskesmas Kecamatan Kaliorang. Mereka juga diikutsertakan dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas, seperti jambore dan lomba antar kader posyandu.
Masnawati sendiri telah meraih beberapa prestasi, di antaranya juara 3 Lomba Ranking Satu, juara 2 Lomba Cerdas Cermat Antar Kader Posyandu, dan juara 1 Lomba Yel-yel Antar Posyandu tingkat kabupaten.
Kepala BLUD Puskesmas Kaliorang, Andi Mahdalena, memuji dedikasi Masnawati. “Beruntung sekali desa memiliki kader yang cerdas seperti Ibu Masnawati. Beliau adalah kader posyandu yang cekatan dan siap beradaptasi untuk memberikan pelayanan prima di posyandu,” ungkapnya.
Diutarakan oleh Manager External Relations PT Indexim, Ditto Santoso, Upaya pemberdayaan kader posyandu ini juga didukung oleh PT Indexim Coalindo melalui Program Abang Gemas (Ayo Bangun Generasi Masyarakat Sehat), bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan tersebut.
Melalui program tersebut, terang Ditto, PT Indexim berupaya aktif dalam membantu upaya penurunan angka stunting di areal lingkar tambang. Berbagai kegiatan juga telah dilakukan dalam upaya mendukung upaya tersebut dengan melibatkan langsung perangkat desa, tenaga kesehatan dan juga dinas terkait.
“Dengan dedikasi kader seperti Masnawati dan dukungan berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Kutai Timur akan terus menurun, mewujudkan generasi yang lebih sehat di masa depan,” tutupnya. (Q)
Discussion about this post