KUTAI TIMUR – Fenomena pasar tumpah di Kutai Timur semakin menjadi perhatian publik. Meski pasar induk telah ada, kehadiran pedagang di luar pasar yang menyebabkan kemacetan dan ketidaknyamanan terus berlanjut, mengundang kekhawatiran dari berbagai pihak.
Anggota Komisi A (Bidang Pemerintahan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, menegaskan pentingnya penataan pasar dengan baik. “Masyarakat memang membutuhkan pasar, tetapi pasar harus ditempatkan di lokasi yang sesuai dan teratur. Jika pasar induk sudah penuh, pemerintah perlu mencari lokasi tambahan untuk menampung pedagang,” ujarnya, Senin (05/08/2024)
Ia menambahkan bahwa keberadaan pasar tumpah di luar pasar induk seringkali menyebabkan kota menjadi semrawut dan parkir yang tidak teratur, yang mengganggu kenyamanan kota.
Menurutnya, solusi harus melibatkan pengaturan yang lebih baik dan penataan yang lebih rapi. “Pasar yang ada harus bisa menampung semua pedagang tanpa pilih kasih. Pemerintah harus bertanggung jawab menyiapkan tempat yang layak sehingga pasar bisa lebih teratur dan nyaman,” jelasnya.
Novel juga menyoroti ketidakadilan yang dirasakan pedagang di pasar induk. “Pedagang yang sudah tertib di pasar induk tidak mendapatkan pelanggan karena adanya pasar tumpah di luar. Ini tentu tidak adil,” ujarnya. Ia menekankan bahwa penertiban yang telah dilakukan sebelumnya belum sepenuhnya efektif, dan pemerintah perlu mengevaluasi serta meningkatkan upaya mereka.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Novel berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret, termasuk mencari solusi untuk menyediakan tempat yang memadai bagi semua pedagang.
“Kita perlu memastikan bahwa pasar bisa berfungsi dengan baik dan tidak mengganggu kenyamanan kota,” pungkasnya.(Adv-DPRD/RH)
Discussion about this post