KUTAI TIMUR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi “jemput bola” yang diterapkan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur dalam melayani masyarakat. Inovasi ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas program penurunan angka stunting dan layanan keluarga berencana di daerah.

Anggota Komisi A DPRD Kutai Timur, dr. Novel Tyty Paembonan, menyambut positif arahan Kepala DPPKB Kutai Timur, Achmad Junaidi B, yang mendorong kader dan penyuluh untuk proaktif dengan metode “jemput bola”. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini yang mencerminkan semangat pelayanan publik yang responsif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” ujar Novel pada Jumat (19/7/2024).

Novel juga menekankan dukungan DPRD Kutai Timur terhadap peningkatan kapasitas kader melalui bimbingan teknis (bimtek) yang diselenggarakan DPPKB. “Bimtek ini merupakan investasi penting untuk memastikan para kader memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam melaksanakan tugas mereka,” tambahnya.

Kepala DPPKB Kutai Timur, Achmad Junaidi B, menjelaskan pentingnya perubahan paradigma dalam pelayanan masyarakat. “Kami tidak bisa lagi mengandalkan metode lama yang hanya menunggu masyarakat datang. Proaktif menjangkau mereka, terutama untuk kasus seperti anak berisiko stunting, adalah kunci,” katanya.

Junaidi juga mengungkapkan dukungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berupa fasilitas baru untuk penyuluh, seperti motor, laptop, uang transportasi, dan pulsa. “Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program-program DPPKB,” tambahnya.

Plt Bidang Penyuluhan dan Pergerakan DPPKB Kutim, Mulyadi Oktama, melaporkan bahwa bimtek diikuti oleh 105 peserta, termasuk 35 kader Kampung Keluarga Berencana dan 70 kader IMP. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader mengenai kebijakan Program Bangga Kencana, terutama dalam Percepatan Penurunan Stunting (PPS),” jelasnya.

Anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Yuli Sappang, menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan kader IMP. “DPRD akan mendorong alokasi dana desa untuk mendukung program-program DPPKB di tingkat desa guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas program,” ujarnya.

Yuli juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi berkala terhadap kinerja kader dan penyuluh. “DPRD akan melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa metode ‘jemput bola’ ini efektif dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat dan menurunkan angka stunting,” tegasnya.

Dengan dukungan penuh dari DPRD dan inovasi yang diterapkan DPPKB Kutai Timur, diharapkan program penurunan stunting dan pelayanan keluarga berencana dapat berjalan lebih optimal, sejalan dengan visi pembangunan Kutai Timur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik yang berkualitas. (Adv-DPRD/RH)

Loading