KUTAI TIMUR – Tahun depan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kutai Timur (DPPKB Kutim) akan membentuk 32 Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) yang akan tersebar di berbagai kecamatan yang ada di Kutim. Hal itu ditegaskan oleh Plt Kepala DPPKB Kutim, Roni Bonar Siburian.

“Untuk sementara kita akan fokuskan untuk zona satu, dan kalau memungkinkan kita akan optimalkan di 4 zona lainnya. Yah minimal setiap zona ada satu sekolah yang akan kita jadikan pilot project (percontohan),” ujarnya.

Hingga saat ini, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, pihaknya mengaku masih menyusun formula yang tepat agar seluruh sekolah mampu menerapkan SKK yang menjadi bagian dari integrasi pendidikan kependudukan dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran. Dimana didalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik dan juga sebagai upaya pembentukan generasi sejahtera.

“SKK ini berkaitan dengan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) dan ini wajib dibentuk,” tegas -Roni- biasa ia disapa.

SKK sendiri, sambung Roni, menjadi salah satu upaya untuk membantu merubah pola pikir anak, salah satunya terkait penggunaan gadget yang bisa menjadi salah satu alat bantu dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, baik disekolah maupun di rumah.

“Makanya kami undang para guru dan kepala sekolah untuk ikut terlibat agar bisa menyampaikan pesan ini kepada guru yang ada di sekolah, termasuk menggandeng Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB),” ujarnya.(Adv/Kominfo/Tj)

Loading