KUTAI TIMUR – Semakin parahnya kondisi jalan di Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal membuat warga setempat kembali berteriak kepada pemerintah baik desa, kecamatan, hingga kabupaten agar jalan yang berada di wilayah tempat tinggal mereka segera diperbaiki.
Pasalnya, jalan yang telah rusak parah menahun tersebut sebelumnya berkali-kali membuat warga mengalami kecelakaan saat melintas. Hari ini kembali memakan korban 1 unit truck pengangkut sawit milik warga setempat yang harus rebah hingga menutupi sebagian badan jalan dan memuntahkan muatannya.
Salah satu tokoh pemuda di Muara Bengkal, Ahmad Benny, yang juga merupakan warga Desa Benua Baru, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa kerusakan jalan seperti tersebut menurutnya ada 10 hingga 15 titik, dengan kondisi jalannya serupa dengan jalan yang ada di perbatasan RT 4 dan 5 Desa Benua Baru Muara Bengkal.
“Truck yang terbalik adalah milik warga setempat, saat warga mengeluh baru pemerintah setempat terlihat kaget. Padahal kerusakan jalan tersebut bukan hal yang baru terjadi dan sudah menahun. Itu baru 1 titik, masih ada belasan titik lainnya. Masyarakat sudah jenuh dengan kondisi jalan tersebut, namun hingga saat ini jalan tersebut tetap tidak segera diperbaiki dengan berbagai alasan. Padahal jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian warga. Sudah diusulkan di musrembang, sejak 2018, namun hingga saat ini belum terealisasi,” terangnya, Selasa (12/04/2022).
Agar kondisi jalan yang sudah tak layak dilewati tersebut tidak semakin parah, Benny menyarankan agar pemerintah desa bergerak cepat memperbaiki kondisi jalan tersebut dengan menggunakan pendapatan asli desa dari BUMDes yang ada di desa tersebut dan berkolaborasi dengan stakeholder terkait ataupun dengan gotong-royong.
“Bisa BUMDes dari penghasilannya digunakan untuk membeli koral, lalu alat bisa perusahaan yang bantu atau kerjasama. Poinnya biar sementara menunggu adanya pengerjaan jalan dari Pemerintah Daerah, aktifitas dan perekonomian warga tidak terganggu,” imbuhnya.
Dikonfirmasi setelahnya, Kepala Desa Benua Baru, Julfansyah, membenarkan bahwa kerusakan jalan di desa yang dipimpinnya memang parah dan kondisinya tidak layak untuk dilewati saat ini. Dirinya juga menyebutkan bahwa pihak desa sudah 4 kali melakukan perbaikan namun akibat curah hujan yang tinggi, jalan tersebut kembali rusak.
“Jalan dibaiki dengan koral. Dana Desa terbatas, hampir habis dana desa hanya untuk perbaikan jalan saja,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui ponsel pribadinya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa terkait kondisi jalan, baik di Musrembang tingkat Desa hingga Kecamatan telah menjadi salah satu usulan, namun belum terealisasi.
Menurutnya dalam Musrembang baru-baru ini, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan juga dinas PU telah sepakat untuk melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran multi years mulai dari Kecamatan Muara Bengkal hingga KM 6.
“Sekarang kondisi jalan terlalu parah, tidak hanya di Muara Bengkal, namun juga di Busang, Muara Ancalong, Long Mesangat, jalan tidak layak. Besok ada kepastian terkait perbaikan jalan. Semua perusahaan dipanggil untuk rapat bersama seperti Sinar Mas dan PT. Telen,” tutupnya.
Sementara itu Camat Muara Bengkal, Norhadi, hingga berita ini diterbitkan belum dapat dikonfirmasi meski telah dikonfirmasi beberapa kali melalui ponsel pribadinya.
Untuk diketahui, permasalahan jalan di beberapa Kecamatan di Kutim seperti di Muara Bengkal hingga saat ini masih menjadi permasalahan serius yang harus mendapatkan skala prioritas pemerintah, mengingat jalan tersebut merupakan jalur dan urat nadi pertimbuhan perekonomian warga.
Discussion about this post