BANYUWANGI – Selama bulan Ramadhan, pasar takjil marak digelar di Kabupaten Banyuwangi. Dikemas dalam balutan “Street Food Festival”, pasar takjil kali ini tak hanya ditemukan di pusat kota, tapi juga tersebar di berbagai kecamatan dan seluruh desa.
Beraneka kuliner dijajakan disana, mulai makanan khas Banyuwangi, seperti kopyor roti dan pisang precet, juga makanan-makanan kekinian disajikan di sana.
“Ini momentum untuk menggeliatkan perekonomian, khususnya di sektor kuliner. Mudah-mudahan pasar takjil Ramadhan ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat membuka salah satu sentra jajanan takjil di Street Food Festival, jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Banyuwangi, Minggu (3/4) kemarin.
Ipuk berpesan agar para Camat, Kepala Desa, dan Lurah memastikan pelaksanaan pasar takjil di wilayahnya berjalan tertib.
“Atur dengan baik. Jangan sampai ada kerumunan, juga jangan sampai ada penutupan jalan. Karena di sekitar pasar Ramadan juga ada toko dan tempat usaha lain yang juga dimanfaatkan warga untuk mencari rezeki,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga menekankan kepada seluruh pedagang yang berjualan di pasar takjil agar selalu menjaga kualitas dan higienitas produknya.
Untuk memastikan hal tersebut, Laboratorium Kesehatan Daerah (labkesda) juga turun memeriksa keamanan pangan di berbagai lokasi pasar takjil Ramadhan.
“Mobil labkesda rutin turun ke pasar takjil untuk memastikan makanan yang dijual disana aman dikonsumsi. Jangan sampai ada makanan yang menggunakan bahan kimia berbahaya, misalnya pewarna yang bukan pewarna makanan dan lain sebagainya,” ujar Ipuk.
Discussion about this post