SAMARINDA – Kementerian Sosial Pusat langsung merespon pemberitaan di beberapa media mainstream di Kaltim tentang adanya lansia mengalami kecelakaan yang terpaksa tinggal di gubug sederhana setelah dirawat beberapa saat di UGD Rumah Sakit Umum Wahab Syaharanie Samarinda karena ketiadaan biaya dan tidak memiliki kartu BPJS.
Feri Afrianto, dari Direktorat Lansia Kemensos RI turun langsung bersamaan dengan, Danang, dari Sentra Soeharso Surakarta langsung turun ke pondok Mbah Min yang lokasinya di Bengkel Las Rajeg Wesi di Jalan PM Noor Sempaja, Sabtu (02/04/2022) sore.
“Kami ditugaskan langsung Bu Menteri untuk tangani Mbah Min, lansia yang kondisinya memprihatinkan setelah mengalami kecelakaan,” ucap Feri saat berkunjung dan melihat kondisi Mbah Min (Rusmin) usia 63 tahun.
Mbah Min yang mengalami kecelakaan 26 Maret lalu seusai maghrib dan langsung dipulangkan pada tengah malam itu juga dari rumah sakit setelah sempat dijahit luka di kepalanya yang mengalami bocor karena ketiadaan biaya.
Feri sebelum berangkat ke Samarinda berusaha menghubungi beberapa dinas terkait, sehingga pada Sabtu sore itu kumpul di depan gubug Mbah Min. Antara lain, Sriana dari TKSK Sungai Pinang, Siti Jumariah dari LKS Harapan Borneo, Umuh Kalsum dari Pendamping Rehsos, Siti Nur Juliha Susila, Ancah dari Dinas Sosial Provinsi, Rudi Haryanto dari Panti Jompo Provinsi Kaltim, Munanto dari PWI Kaltim Peduli dan para karyawan bengkel Las Rajeg Wesi.
“Saya turun ke Samarinda tidak tahu siapa yang mesti dihubungi. Saya email redaksi media Kaltim belum ditanggapi,” ucap Feri
Pada kesempatan tersebut, Feri mengungkapkan bahwa dirinya ditugaskan Bu Menteri harus selesai menangani Mbah Min, agar bisa mendapatkan perawatan medis yang layak.
“Kita kendalanya Mbah Min belum memiliki e-ktp. Tadi saya sudah komunikasi dengan pak Kadis Dukcapil Samarinda Pak Abudullah, senin mudah-mudahan sudah bisa selesai KK dan KTP Mbah Min dan langsung nanti di uruskan BPJSnya agar segera bisa tertangani dan dirawat dengan layak. Kami turun harus sampai tuntas,” ucap Feri.
Kondisi Mbah Min sudah bisa duduk dan berdiri setelah dilakukan terapi oleh Danang dari Sentra Soeharso Surakarta.
“Kita belikan perban untuk penopang punggung, setelah tadi di terapi. Alhamdulillah Mbah Min bisa langsung duduk dan berdiri,” ucap Danang. (Mun)