SAMARINDA – Informasi Kecelakaan lalu lintas beredar di group WhatsApp, disampaikan oleh Usamah Bima Shafa – Relawan Ambulance Emergency Medical Team Info Taruna Samarinda (EMT-ITS) Samarinda, Sabtu, 26 Maret 2022 di jalan PM. Noor, Pondok Surya Indah Sempaja, Samarinda Utara, tidak jauh dari Gereja GPPS.
Dilaporkan, korban kecelakaan lalu lintas bernama Rusmin atau biasa disapa Mbah Min, berusia 63 tahun, tampak bercucuran darah di bagian kepala. Korban pun segera dilakukan pertolongan dengan dievakuasi menggunakan Ambulance Palang Merah Indonesia (PMI) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Usai mendapatkan pertolongan pertama medis, yakni dijahit bagian kepala yang bocor oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, mbah Min tidak dirawat atau opname di rumah sakit. Hal ini terjadi karena keterbatasan biaya perawatan lebih lanjut, baik dari Mbah Min maupun dari pihak pelaku penabrak.
Akhirnya Mbah Min dibawa pulang ke rumah kontrakan pelaku penabrak mbah Min, di jalan Cermai Gang 2 Kelurahan Jawa Kec. Samarinda Ulu, dengan menggunakan ambulance relawan At-Taufik pada dini hari Ahad, 27 Maret 2022.
Dituturkan Dani – rekan Mbah Min, selama mbah Min tinggal di rumah kontrakkan pelaku penabrak, mbah Min juga tidak banyak mendapatkan bantuan, maupun perawatan medis mengingat kondisi ekonomi pelaku penabrak juga tidak mampu dan rasa sakit di kepala dan di bagian tubuh lainnya akibat kecelakaan juga belum menunjukkan kesembuhan yang berarti, Mbah Min hanya bisa terbaring lemah.
Akhirnya dengan bantuan Ambulance PWI Kaltim Peduli, Mbah Min pun dipindahkan kembali dari jalan Cermai Gang 2 Kelurahan Jawa Kec. Samarinda Ulu oleh rekannya ke sebuah gubuk, dimana selama ini Mbah Min tinggal sebatang kara yakni di sebuah gubuk reot berdinding bekas potongan atap kanopi plastik, di lingkungan bengkel las Rajeg Wesi di Jalan PM Noor Sempaja Samarinda.
Kharis, pemilik bengkel Rajeg Wesi menuturkan bahwa Mbah Min sudah lama numpang tinggal di lingkungan bengkel, bahkan sebelum di Jalan PM Noor, mbah Min juga pernah tinggal di bengkel di Jalan AM. Sangaji. Dia membangun sendiri gubuk reot tempat tinggalnya, untuk makan sering dibantu karyawan bengkel.
“Mbah Min membuat gubuk sendiri dari bekas-bekas potongan atap kanopi, di sana beliau tinggal selama ini. Hanya numpang tinggal saja di sini, kalau makan dari kawan-kawan karyawan las sering kasih,” jelas Kharis, Kamis (31/03/2022).
Kini kondisi Mbah Min yang tidak bisa bangun, mbah Min hanya terbaring lemah karena luka akibat kecelakaan, sementara yang merawat hanya karyawan bengkel las secara bergantian.
“Mbah Min biar kami rawat disini, semoga lekas sembuh, beliau tidak punya keluarga di Samarinda ini, asalnya dari desa Gorang-Gareng Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan Jawa Timur,” ucap Jhono, karyawan bengkel Las Rajeg Wesi. (mun)
Discussion about this post