KUTAI TIMUR – Hari ke 2 banjir yang melanda Kecamatan Sangatta Selatan dan sekitarnya, belum ada tanda tanda akan adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah dan dinas terkait. Akibatnya masyarakat hingga saat ini masih secara swakelola membangun dapur umum drngan kemampuan seadanya, untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Namun, kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan sangat terbatas, mengingat situasi di Sangatta Selatan saat ini yang terisolir akibat banjir yang menutup ruas jalan hingga setinggi dada orang dewasa.
Bahan kebutuhan pokok, obat obatan, air bersih, pakaian dan selimut yang menjadi kebutuhan utama warga yang saat ini mengungsi ke puskesmas Sangatta Selatan dan BPU Desa Sangsel belum terpenuhi mengingat banyaknya masyarakat yang terpaksa harus tinggal dilokasi itu akibat banjir.
“Kami swakelola patungan beli kebutuhan pokok untuk warga, belum ada dinas twrkait yang turun kesini, hanya TNI/Polri kemarin yang membantu kami melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet,”ucap salah satu tokoh masyarakat.Minggu (20/03/2022).
Dikonfirmasinsetelahnya beberapa pengungsi yang berada di BPU Desa Sangatta Selatan berharap pemerintah secepatnya turun tangan, mengingat kejadian banjir kali ini sangat parah dmpaknya dibanding tahun tahun sebelumnya.
Para warga tersebut juga meminta pemerintah untuk lebih tanggap dan trengginas dalam penanganan bencana alam seperti saat ini, dan kedepannya diharapkan membuat tindakan preventif agar banjir yang menjadi oenyakit menahun dapat ditangani secepatnya atau setidaknya dapat meminimalisir dampak yang timbul.
“Kami sadar bencana alam ini tidak hanya terjadi disini, tapi juga di beberapa Kecamatan lainnya, tapi setidaknya kami juga diperhatikan, kami terisolir disini. Saat ini kami butuh aksi nyata dari pihak terkait, untuk mengurangi dampak banjir yang kami rasakan,”katanya.
Discussion about this post