KUTAI TIMUR – Puluhan pemanah memadati halaman kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutai Timur (Kutim), yang berada di Jalan Expo Sangatta Utara pada hari Sabtu dan Minggu (12-13 Maret 2022) lalu. Ternyata selama dua hari itu, Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kabupaten Kutim, tengah menggelar turnamen panahan tradisional. Dikemas sederhana menjadi Ajang Silaturahim Pemanah (Amanah) ke-4 Fespati Kutim.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim, Yusuf Joko Raharjo, saat membuka Amanah ke-4, berharap olahraga rekreasi dan seni masyarakat, terutama panahan tradisional bisa terus dikembangkan. Pastinya agar olahraga warisan leluhur ini tetap lestari dan lebih dikenal dikalangan masyarakat.
“Tentunya Pemkab Kutim sangat mendukung demi memajukan olahraga rekreasi dan tradisional yang ada. Salah satunya adalah panahan tradisional yang dinaungi Fespati (Kutim),” katanya.
Panahan tradisional perlu lebih dikembangkan dan dikenal oleh masyarakat luas. Mengapa? Karena memudahkan dalam pencarian bibit-bibit pemanah muda. Bisa melalui pembinaan di tingkat sekolah dasar serta menggelar lomba-lomba panahan tradisional secara terbuka. Tingkat kabupaten hingga provinsi.
Sementara itu, Ketua Fespati Kutim, Muhammad Anil Rehman, menjelaskan, Amanah ke-4 ini diikuti sebanyak 20 pemanah. Dengan beragam busur tradisional. Seperti Horsebow dan Tradisional Korean Bow (KTB). Semuanya ambil bagian dengan mengikuti 4 kelas jarak tebakan. Mulai jarak 20 meter, 30 meter, 40 meter hingga 70 meter.
“Alhamdulillah, Fespati Kutim kembali melaksanakan turnamen Amanah ke-4. Ada lebih kurang 20 pemanah tradisional dari sejumlah klub panahan tradisional di Sangatta dan individual yang ikut ambil bagian meramaikan even kali ini,” sebutnya.
Dukungan dari Pemkab Kutim khususnya Dispora dan KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) tentunya diperlukan. Untuk lebih memacu pengembangan dan pembinaan olahraga rekreasi dan tradisional, khususnya panahan tradisional di Kutim. Anil menyebutkan tahun ini Fespati Kutim berencana menggelar turnamen terbuka panahan tradisional se-Kabupaten. Sebagai upaya merangkul para pemanah tradisional yang sudah tergabung dalam komunitas ataupun klub panahan tradisional yang ada di Kutim. Anil berharap turnamen panahan tradisional ini bisa terus dilaksanakan dan diikuti lebih banyak peserta. Karena tentunya akan menjadi ajang evaluasi bagi Fespati Kutim terhadap hasil latihan dan pembinaan yang dilakukan oleh masing-masing klub panahan.
“Rencananya tahun ini kami (Fespati Kutim, red) akan menggelar turnamen terbuka panahan tradisional tingkat kabupaten. Besar harapan kami, bisa mendapatkan dukungan penuh dari Pemkab Kutim, KORMI dan juga swasta. Tidak hanya saat menggelar turnamen tetapi dalam upaya pembinaan dan pengembangan para atlet panahan tradisional yang ada di Kutim,” tutupnya. (*/Fj)
Discussion about this post