Kota Batu – Lima seniman Kelompok Gank – Sal menggelar pameran puluhan lukisan di Galeri Raos, Jl .Panglima Sudirman. Pameran bertajuk “TEKTURS” ini memamerkan sebanyak 35 karya lukisan beragam aliran berlangsung 7 hingga 13 Maret 2022.
Ketua Pondok Seni Kota Batu, Fatoni, mengungkapkan Batu sebagai kota wisata, mempunyai prospek bagus bagi kegiatan seniman dalam mengekspresi karyanya .
“Hadirnya pameran seni lukis ini merupakan komitmen Art Malang untuk bisa hadir ditengah masyarakat seni Malang Raya dengan memberikan support bagi kegiatan seni khususnya pameran seni pada awal Maret bertajuk ” Texturs,” kata Fatoni ,Senin (4/3/2022).
Langkah ini sebagai gerak seni rupa di Kota Batu khususnya di Malang Raya, yang mulai terus bergeliat kendati dimasa pandemic. Kegiatan ini demi menghidupkan kembali dunia seni lukis di Malang Raya yang sempat sepi karena pandemi.
“Pameran Tekstur sendiri diharapkan mampu menjadi asupan semangat bagi masyarakat seni dan khalayak ramai untuk tetap bergerak bersama dalam ekosistem seni rupa di Malang Raya. Pameran Texturs Gank – Sal (EWO) Texturs merupakan istilah yang tidak asing,” ujar dia.
Dalam dunia seni rupa , kata dia, tekstur menjadi salah satu bagian atau elemen rupa yang tidak terpisahkan.b Selain garis, bentuk , dan warna, ada pula tekstur kasar yang terasa bila diraba dan ada tekstur seru.
“Sehingga tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan. Di bulan Maret ini, dari beberapa sahabat Pondok Seni Batu yang menamakan kelompoknya Gank – Sal ( EWO) mengadakan pameran bersama di Galeri Raos dari tgl 5 – hingga 13 Maret 2022 mendatang ,” ungkapnya.
Perupa yang menggelar pameran sebanyak lima orang. yakni, Anwar, Fadjar Djunaedi, Riyanto Sinyo, Soegiono, dan Yusfianto Sitom, yang memprestasikan hasil kerja kreatif mereka.
“Pameran memamg sebuah peristiwa penting bagi dunia seni rupa momentum ini menjadi berarti karena mempertemukan hasil kerja kreatif perupa dengan publik. Disini akan terjadi dialog interaktif secara langsung antar karya seni rupa hasil pemikiran , daya imajenasi dan kreatifitas perupa dan penikmat seni rupa,” terangnya.
Masyarakat bisa dialog langsung dengan para perupa dan bertanya tentang karya yang dipamerkan. Sehingga penikmat seni rupa dialog langsung dengan para perupanya. Para penikmat seni rupa setidaknya bisa masuk dalam resonansi seni rupa yang dibangun kelima perupa Gank – Sal ( EWO ) ini.
Anwar, salah satu seniman Gank – Sal ( EWO) mengaku seniman yang menampilkan kayanya di tembok dengan gayanya dan aliran masing-masing, ada surialisme, abstrak dan tekstur.
Terpisah, Penasehat Pondok Seni Galeri Raos Kota Batu, Koboe Sarawan, yang juga seniman pelukis andal mengatakan pameran kelompok lima ini, memamg pelukis – pelukis sudah cukup lama.
“Mereka mengeksplor teknik – teknik baru yang mungkin tajuk Texturs , dan mungkin mereka belum pernah menggarap tekstur. Biasanya tekstur kan konvensional, teknik yang bisa di garap pelukis realis,” kata Koboe. (Buang Supeno )
Discussion about this post