KUTAI TIMUR – Sebagai salah satu Asosiasi Jasa Pelaksana Konstruksi Tertua dan Terbesar di Indonesia, Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (GAPENSI), dengan jumlah ribuan anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia, tentunya harus bisa mengikuti perkembangan teknologi,dan mampu bersaing dengan jasa konstruksi lainnya.
“Salah satunya dengan menyusun program yang berupaya meningkatkan usaha yang sehat dan dinamis serta kompetitif dengan menjunjung tinggi profesionalisme,” ucap Plh Seskab Kutim H Suroto saat membuka acara Musyawarah Cabang (Muscab) V Gapensi Kutim, Ruang Pelangi, Hotel Royal Victoria, Sabtu (26/2/2022).
Suroto yang hadir mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, yang berhalangan hadir menambahkan, sejalan dengan keputusan pemerintah pusat menunjuk Kalimantan Timur sebagai kawasan Ibu Kota Negara (IKN), otomatis menjadi tantangan bagi GAPENSI untuk lebih berperan lagi. Kutai Timur sebagai daerah penyangga IKN tentu saja akan terus berbenah diri.
“GAPENSI harus menyambut tentangan tersebut dengan berkolaborasi bersama pemerintah dan kami (Pemkab Kutim) berharap GAPENSI bisa menjadi mitra terbaik Pemkab Kutim, khususnya dalam bidang pembangunan,” jelasnya dihadapan Sekertaris Umum GAPENSI Kaltim Sayid Irwan, Ketua Kadin Kutim H Alang serta undangan lainnya.
GAPENSI, sambung Suroto, harus bisa mendorong anggotanya untuk meningkatkan SDM, tenaga ahli dan peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konstruksi yang ada di Kabupaten Kutai Timur sehingga kualitas kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi menjadi lebih baik.
“Semoga melalui Muscab ini, kedepannya GAPENSI semakin sukses dan dapat bersaing secara professional sesuai dengan tujuan dibentuknya GAPENSI,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Iwansyah mengatakan, kegiatan tersebut dihadiri oleh 75 peserta dan berlangsung selama satu hari ini, mengambil tema Memasuki Era Digital Tahun 2022, Kita Tingkatkan Sertifikasi Badan Usaha Melalui Sistem OSS RBA dan LAGU Gamana Krida Bhakti. Sekaligus untuk memilih ketua GAPENSI Kutim periode 2020-2025.
“Karena kemarin (2020) angka penyebaran COVID-19 masih tinggi, makanya baru bisa kita laksanakan sekarang,” ucapnya. (Tj)
Discussion about this post