BANYUWANGI – Untuk memacu pemulihan ekonomi, Pemkab Banyuwangi memberdayakan para Kelompok Wanita Tani (KWT). Salah satunya melalui Sistem Terintegrasi Ternak, Ikan dan Sayur (Sistersay).

Program Sistersay merupakan penyediaan kebutuhan pangan lengkap bagi warga di desa. Program ini mengintegrasikan pertanian, peternakan dan perikanan dalam satu lahan. Hingga pertengahan 2022 ditargetkan masing-masing kecamatan sudah memiliki satu lahan pertanian dengan program Sistersay.

“Dengan program ini satu lahan terintegrasi berbagai sektor ketahanan pangan. Tersedia tanaman sayuran, buah-buahan, perikanan sistem bioflok, serta kandang ternak dalam satu lahan,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam kunjungan ke Desa Stail, Kecamatan Genteng.

Seperti yang dilakukan oleh KWT Desa Setail, di Embung Kenitu. Di lahan persawahan yang dekat dengan bendungan irigasi tersebut, terdapat sistem terigentasi mulai lahan sayuran seperti tomat, terong dan cabai. Selain itu, di lahan tersebut terdapat budidaya lele melalui sistem bioflok, juga terdapat peternakan ayam.

Mendukung apa yang telah mereka lakukan, Bupati Ipuk memberikan bantuan 2000 bibit sayuran, seperti tomat, terong dan cabai. Juga sebuah kolam bioflok beserta 1000 benih ikan lele, 50 ekor ayam dan kandang portable, serta 5 karton pupuk cair.

“Dengan program ini diharapkan bisa memacu pemulihan ekonomi di desa ini. Ibu-ibu tani bisa mengelola lahan pangan ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian keluarga, bahkan bisa juga menambah penghasilan,” kata Ipuk.

Ipuk juga berpesan agar para penerima bisa merawat dan mengembangkan bantuan tersebut.
“Mohon dirawat dengan baik supaya semakin berkembang. Kalau panen jangan dijual semua, sisakan untuk kebutuhan konsumsi,” kata Ipuk.

Loading