KUTAI TIMUR – Program merdeka signal yang digagas Pemkab Kutim melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian Statistik (Diskominfo Perstik) resmi diluncurkan hari ini, Kamis (30/12/2021).
Terobosan baru yang selain dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan informasi juga agar masyarakat di desa dapat merasakan jaringan internet seperti warga di perkotaan.
Internet Desa merupakan program yang sudah tertuang dalam visi dan misi Pemkab Kutim, yaitu “Mewujudkan Pemerintahan yang Partisipatif Berbasis Penegakan Hukum dan Teknologi Informasi”, dengan tujuan utama untuk menyediakan akses internet di desa yang sebelumnya tidak memiliki jaringan koneksi internet.
“Program (Internet Desa) ini salah satunya untuk meningkatkan literasi masyarakat diberbagai bidang, seperti pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital,” ucap Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, saat peluncuran program ini di Kantor Diskominfo Perstik Kutim.
Melalui program ini, Ardiansyah menyampaikan beberapa harapan, yakni setiap desa benar-benar merasakan internet sebagai bagian dari kemajuan pembangunan. Harapan yang disampaikan Ardiansyah turut diaamiinkan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Plt Assisten Pemerintahan Umum dan Kesra Yuriansyah, Kadiskominfo Perstik Ery Mulyadi serta undangan lainnya yang mengikuti secara daring di Desa Pulau Miang, Kecamatan Sangkulirang.
Nantinya diharapkan, setiap desa yang sudah mendapatkan layanan internet tersebut mampu memanfaatkan secara baik. Menggunakan layanan internet desa sebagai kanal informasi, seperti melalui media sosial. Selain untuk berkomunikasi dengan perangkat desa, internet juga bisa menjadi salah satu upaya mempromosikan potensi masing-masing desa.
Tak hanya itu, dengan Internet Desa ini nantinya dapat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mempromosikan produk-produk lokalnya, menggunakan market place secara daring, bekerjasama dengan start up lokal.
“Selain untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi aktivitas ekonomi, pada gilirannya kesejahteraan masyarakat akan meningkat melalui inovasi digital,” pungkas Ardiansyah didampingi Asisten Perekobang Suroto, Plt Asisten Administrasi Umum Rizali Hadi, Direktur PT Comtelindo Hariyanto, serta undangan lainnya.
Selanjutnya untuk menangkal pengaruh negatif dari internet, Ardiansyah meminta agar warga dan Kepala Desa bisa diedukasi mengenai pengelolaan dan penggunaan internet secara bijak dengan tujuan memberi nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Kadiskominfo Perstik Kutim, Ery Mulyadi, menjelaskan, program Internet Desa ini dilaksanakan bertahap. Untuk 2021, sesuai target sudah dilaksanakan di 72 desa yang tersebar di 12 kecamatan. Ke depan, lanjut Ery, dilanjutkan proses pembangunan jaringan Internet Desa, didukung dengan APBD Kabupaten dan sumber pendanaan lainnya.
“Kita juga akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Diskominfo) Kaltim, sebagai penyedia akses jaringan internet desa,” ujarnya.
Jaringan Internet Desa di Kutim akan dimasukkan dalam program Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo). Rencananya Kutim akan mendapatkan alokasi untuk 56 desa. Pembangunannya meliputi fasilitas menara dan BTS, serta penguat signal. Melalui pembangunan 3.435 desa non 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal).
“Sehingga pada tahun 2022 diharapkan Program Kutim Merdeka Signal akan bisa terwujud,” harap Ery. (Tj/Fj)