Di Hotel Grand Victoria, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, saluran pembuangan dapur yang kerap mampet karena lemak makanan, dibersihkan menggunakan eco enzim yang mereka buat sendiri. Kegiatan ramah lingkungan ini, diakui sebagai salah satu kebijakan manajemen, agar hotel bintang empat ini selalu menerapkan ramah lingkungan.
Jejeran botol-botol ukuran galon air minum tertata rapi. Ternyata, cairan berwarna coklat pekat tersebut bukanlah minuman atau pupuk buatan, melainkan peluruh cairan lemak di area dapur hotel.
Dapur sebuah hotel biasanya bermasalah dengan lemak yang melekat di saluran pembuangan dapur. Namun di Hotel Grand Victoria, enzim ini membuat masalah di saluran air area dapur tidak memiliki masalah mampet atau tersumbat.
Hal ini disampaikan Widodo di sela-sela kesibukan sehari-hari sebagai petugas kebersihan di hotel tersebut. “Jika mengalami masalah di saluran pembuangan rumah tangga tidak perlu khawatir lagi, karena sudah ada cairan yang kami sebut eco enzim sebagai pencair lemak di saluran pipa pembuangan limbang rumah tangga,” ucap Widodo yang bekerja di Hotel Royal Victoria sejak 2009 lalu.
Dikisahkannya, awalnya mereka kewalahan mengatasi saluran pipa pembuangan yang sering mampet oleh lemak, apalagi seperti di dapur hotel yang selalu memasak dalam jumlah banyak bagi tamu setiap harinya.
Penggunaan eco enzim yang diproduksi sendiri ini sudah berjalan 2 tahun. Aplikasinya cukup dengan meneteskan cairan tersebut ke lubang saluran pembuangan yang mampet.
“Ini kebijakan dari manajemen. Awalnya pada tahun 2019 lalu, kami dilatih untuk mengembangkan eco enzim sebagai solusi atasi kemampetan saluran pipa pembuangan,” jelas Widodo, putra asal Blitar 41 tahun lalu ini.
Dijelaskan Widodo, cara membuat eco enzim cukup mudah, hanya gunakan sayur-sayuran dan buah-buahan yang kurang bagus, lalu dipotong kecil-kecil ditempatkan dalam wadah yg tertutup rapat seperti galon, lalu tuangkan cairan gula merah ditambahkan air secukupnya.
“Perbandingan buah-buah dan sayur-sayuran 3 kg setelah dipotong kecil-kecil, buang bagian yang sudah busuk, lalu masukkan dalam galon air mineral atau jerigen, kemudian tuangkan cairan air gula merah atau mullosa satu liter kemudian ditambahkan air bersih. Bisa air hujan, atau air AC, bisa juga air mineral isi ulang hingga wadah terisi 60 persen, lalu tutup rapat,” jelasnya.
Setelah satu minggu buka tutup sebentar, agar gas keluar, lalu tutup rapat kembali dan biarkan selama satu bulan. Jika sudah satu bulan buka kembali agar gas keluar lagi. Demikian seterusnya hingga tiga bulan baru bisa dimanfaatkan.
Manfaat dari eco enzim ini, ujarnya, selain untuk pelarut lemak di saluran limbah rumah tangga bisa juga untuk pupuk cair tanaman. Bisa juga untuk pengganti sabun cuci piring, dan juga untuk kesehatan tubuh.
“Eco enzyme bisa untuk melawan parasit dan kuman penyebab infeksi jantung, keputihan, radang otak, radang paru-paru, peradangan sendi, dan manfaat lainnya,” terang Widodo. (Munanto)
Discussion about this post