KUTAI TIMUR – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan BP POM Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan kegiatan Desa Pangan Aman, Pasar Aman dari Bahan Berbahaya dan intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Kabupaten Kutai Timur tahun 2021 di Hotel Royal Victoria, Selasa (07/12/2021).
Monitoring ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan serta dampak dari pelaksanaan program terkait Desa Pangan Aman, Pasar Aman dari barang berbahaya dan intervensi PJAS yang sudah dilaksanakan di Kutim.
“Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan upaya promotif dan preventif hidup sehat untuk meningkatkan produktivitas penduduk serta menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit,” ucap Genta Nila Hadi, Koordinator Kelompok Substanti Informasi dan Komunikasi BP POM.
Lebih lanjut, sambung Nila, Presiden telah mengeluarkan instruksi untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui Instruksi Presiden No 1 Tahun 2017 sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
“Salah satu tujuan khusus Germas adalah penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,” imbuhnya.
Secara umum tujuan monev ini, terang Nila, adalah untuk memastikan hal-hal yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan untuk mengetahui hasil serta dampak dari program tersebut.
Kemudian, hasil dari monev tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan oleh masing-masing daerah untuk melaksanakan dan melakukan perbaikan pada program Desa Pangan Aman dan Pasar Aman di tahun berikutnya.
“Ini perlu dilakukan mulai dari ditingkat bawah agar setiap daerah mampu mengetahui kemajuan, capaian target serta kendala pada pelaksanaan program tersebut,” lanjutnya.
Ditemuinya usai kegiatan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kutim, Zaini, mengatakan, kegiatan Desa Pangan Aman, Pasar Aman dari Bahan Berbahaya dan intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) ini merupakan bagian dari kerjasama pihaknya dengan BP POM Samarinda dalam upaya penyediaan pangan sehat dan pasar aman untuk masyarakat.
“Saat razia kemarin, kami temukan beberapa pedagang yang menggunakan bahan berbahaya dan sudah kami tindak lanjuti,” imbuhnya.
Selanjutnya terkait PJAS, Zaini meminta peran aktif semua kepala sekolah yang mempunyai peranan penting serta dukungan orang tua murid untuk ikut terlibat dalam mengawasi setiap jajajan yang disediakan kantin ataupun warung disekitar sekolah.
” Saya berharap kedepan keamanan pangan jajanan anak sekolah ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat kita, ” harapnya.
Sebagai informasi, kegiatan monev tersebut diikuti sebanyak 50 peserta terdiri dari OPD, Sekolah, Puskesmas, Kepala Desa serta undangan lainnya. (Tj)
Discussion about this post