KUTAI TIMUR – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), melalui UPT Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) menggelar pelatihan pastry dan bakery yang ditujukan untuk warga Kutim dalam usia produktif tidak sekolah atau lulus tidak melanjutkan sebagai peserta.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di salah satu cafe di wilayah Desa Sangatta Selatan, sebanyak 41 warga yang sebagian besar merupakan binaan dari UPT SPNF tersebut mendapat pembinaan langsung dari narasumber yang telah disiapkan oleh panitia kegiatan.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, yang hadir langsung dan membuka kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan tersebut. Ini disampaikan Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Disdik Kutim, Achmad Junaidi.
“Alhamdulillah Bupati (Ardiansyah Sulaiman) ingin kegiatan berkesinambungan. Membangun sinergi dengan semua pihak dengan terus berkomitmen mendukung, baik instansi pemerintah maupun swasta,” ungkapnya, Senin (29/11/2021).
Dirinya memastikan, peserta pelatihan tersebut memiliki komitmen untuk serius membuka usaha. Oleh karena itu dalam kegiatan tersebut juga dibentuk kelompok beranggotakan 10 orang per kelompok.
Pada kelompok tersebut, imbuhnya, akan dibentuk pula struktural yang selanjutnya membuat nama produk yang akan dipasarkan. Kelompok tersebut juga akan mendapat bantuan stimulan bahan dan peralatan.
“Misalnya oven, mixer dan alat membuat kue lainnya.Tapi bantuannya untuk kelompok, bukan perorangan. Kelompok tersebut juga dibebaskan membuka usaha. Tetapi, jika ada kekurangan alat mereka bisa menginventarisasi dan kemudian diserahkankepada SNF-SKB sebagai pembinanya yang akan mengkomunikasikan keperluan mereka kepada OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Sampai perizinan pun akan diakomodasi,” bebernya.
Dipastikannya, semua pihak bisa diajak kerjasama untuk menindak lanjuti program tersebut. Bahkan, telah berkomitmen untuk selalu membantu dalam bentuk pelatihan dan lainnya. Diantaranya Dinas Koperasi dan UMKM bersedia memfasilitasi peralatan dan modal usaha dalam bentuk barang.
“Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) membantu peralatan yang masih kurang, termasuk packing atau penampilannya. Adapun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan mempermudahkan birokrasi pembuatan izin usaha. Bahkan bukan para peserta yang datang ke sana, melainkan SNF-SKB yang langsung berkoordinasi agar mempermudah prosesnya,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam kegiatan yang dihadiri Plt Asisten Administrasi Umum Rizali Hadi, Kepala Disnakertrans Kutim Sudirman Latif, Kepala Dinas Pendidikan Syarir, perwakilan Kepala Dinas Koperasi UMKM, Disperindag Kutim, DMP-PTSP, Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, BPR, Sangatta Marketing dan Rumah Lubna tersebut, Bupati Kutim Ardiansyah menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini peserta termotivasi untuk berwirausaha menuju kemandirian ekonomi.
Berikutnya melalui pelatihan guna menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kutim ini, diharapkan tidak ada ego sektoral antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Namun bisa saling bersinergi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). OPD yang ada bisa secara bergantian melaksanakan pelatihan. Bertujuan membekali masyarakat dengan keterampilan, khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.
“Kedepan, setidaknya di 2023 mendatang gedung Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di Kabupaten Kutim dapat segera terbangun. Kemudian, disana nantinya akan ada mall pelayanan perizinan. Seperti PTSP, Disperindag, Koperasi dan OPD terkait lainnya, sehingga memudahkan masyarakat saat mengurus izin usaha,” tutupnya. (dq/hms15/fj/Q)
Discussion about this post