BALIKPAPAN — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Balikpapan yang hingga saat ini memiliki enam Program Studi, harus mampu mencetak sarjana yang memiliki ilmu dan memiliki karakter budi pekerti dan beradab.
Hal tersebut dikatakan oleh Pembina Yayasan Perguruan Ibnu Khaldun Balikpapan, Munanto, dalam sambutan di acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Ketua STAI Balikpapan, di Grand Ballroom Pacific Hotel Senin (25/10/2021).
“Jangan sampai lulusan STAI Balikpapan yang sudah tahu baca tulis Al Quran, sudah menyandang gelar sarjana tetapi tidak memiliki adab. Tidak tidak menghargai orang yang lebih tua, terutama menghargai guru yang telah menularkan ilmu pengetahuannya untuk dimanfaatkan dalam menjalani hidup,” pesannya.
Selain itu Munanto juga berpesan kepada Ketua STAI Balikpapan yang baru agar menjaga kekompakan sehingga bisa membawa STAI Balikpapan lebih maju dan segera meningkatkan diri menjadi Institut Agama Islam Balikpapan.
Beberapa prodi yang ada di STAI adalah Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru MI, Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Hukum Pidana Islam, dan Hukum Ekonomi Syariah selain
Sementara itu Pelaksanaan Pelantikan Ketua STAI Balikpapan yang baru Periode 2021-2025 Drs. Maharuddin, M.Pd.I menggantikan Dr.Hj. Al Wardah, S.Pd, S.Pd.I, M.M.Pd dilaksanakan oleh Yuyun Wahyuni Ketua Yayasan Perguruan Ibnu Khaldun yang membawahi STAI Balikpapan.
Menurut Ketua Panitia Pemilihan Ketua STAI Balikpapan, Askandar, pengangkatan Drs. Maharuddin, M.Pd.I melalui sidang Senat tertutup yang berlangsung pada 4 Oktober lalu, dengan kandidat 3 orang, antara lain Ustadz Rusdianor, Lc, M.Si, Drs.Maharuddin, M.PD.I, dan Drs.H. Abdul Karim, M.Ag.
“Awalnya ada 5 orang calon yang masuk kriteria menjadi Calon Ketua STAI Balikpapan, kemudian mengerucut menjadi 3 calon lalu diadakan fit and properties, dan sesuai musyawarah mufakat terpilihlah Bapak Drs.Maharuddin, M.PD.I sebagai ketua STAI Balikpapan periode 2021-2025,” papar Askandar.
Maharuddin, sebagai ketua STAI Balikpapan saat menyampaikan sambutannya mengatakan, bahwa memelihara yang sudah ada merupakan kewajiban kita. Kita akan bergerak, kerja-kerja dan doa untuk mengambil yang baru untuk kemaslahatan umat.
“Mudah-mudahan di periode 2021-2025 ini kita bisa merubah STAI Balikpapan menjadi Institut Agama Islam Balikpapan, karena untuk menjawab tantangan globalisasi, dan persiapan Balikpapan menjadi pintu gerbang Ibu Kota Negara,” ujarnya.
Dalam perjalanannya, perkuliahan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Balikpapan sempat terhenti, dan dapat berjalan kembali pada tahun 1985, ditandai dengan peresmian dimulainya perkuliahan di fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Balikpapan Oleh Walikotamadya Balikpapan Syarifuddin Yoes pada tanggal 1 Desember 1985 bertepatan dengan tanggal 18 rabiul Awal 1406 H.
Tanggal 13 Juni 1988 Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Balikpapan berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Balikpapan,dengan Status TERDAFTAR,.
Dengan berkembangan di Sekolah Tinggi maka Yayasan Perguruan Ibnu Khaldun Balikpapan menambah Fakultas Tarbiah pada sekitar tahun 1995 dan Universitas Negeri Antasari sebagai Koordinator Koordinatorat Perguruan Tinggi Agama Islam (KOPERTAIS) Wilayah XI Kalimantan. Dengan bertambah fakultas Tarbiah maka Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Balikpapan menjadi Sekolah Tinggi agama Islam Balikpapan, dan Alhamdulillah berkembang cukup pesat sejak 2017 dengan menambah lima Program study. (MUN)
Discussion about this post