KUTAI TIMUR – Upaya untuk mencapai Swasembada beras di Kutai Timur menjadi salah satu target Prioritas Kepala Dinas Pertanian (Kadistan), Dyah Ratnamingrum, yang baru dilantik pada 14 oktober 2021 lalu oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.
“Ada 2 langkah strategis yang akan kita ambil dalam upaya mewujudkan Swasembada Beras yaitu dengan cara intensifikasi serta rehabilitasi lahan,” ujarnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, jumat 22/10/2021
Berdasarkan data BPS, kata Dyah, konsumsi beras masyarakat Kutai Timur sebesar 114 kg per kapita per tahun. Apabila dikalikan dengan jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur, maka kebutuhan beras kita adalah sebanyak 49.285 ton/tahun. Ini setara dengan 78.554 ton Gabah Kering Giling (GKG).
“Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Kutai Timur memerlukaan sawah produktif seluas 8.728 hektar. Adapun lahan sawah kita saat ini, rata-rata menghasilkan 4.5 ton per hektare dalam sekali panen dan dalam 1 tahun bisa 2 kali panen,” ujarnya.
Dijelaskan, langkah intensifikasi dapat dilakukan agar lahan yang tersedia dapat meningkat produksinya dengan cara pemberian teknologi pertanian, dukungan bibit dan pupuk serta peralatan pertanian.
“Salah satunya kita akan memaksimalkan petugas lapangan kita, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk terus memberikan pendampingan kepada para petani kita agar hasil pertanian mereka bisa lebih meningkat,” ungkapnya.
Sedangkan untuk cara rehabilitasi dan pemulihan lahan yang telah rusak agar dapat ditanami kembali, sesuai catatan Dinas Pertanian sampai dengan Tahun 2017, ada 8.716 Hektare sawah yang pernah dicetak dan sampai saat ini yang berfungsi sekitar 3.213 hektare terdiri dari sawah irigasi teknis seluas 1.274 Hektare dan sawah irigasi Non-teknis (tadah hujan) seluas 1.929 Hektare.
Diterangkan,pihaknya juga akan segera mengintensifkan pemanfaatan bendungan yang ada di 3 kecamatan yang belum digunakan maksimal untuk pertanian.
“Bendungan di Desa Bumi Rapak dan Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun serta Bendungan di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng dan Bendungan di Desa Tanah Abang Kecamatan Long Mesangat akan kami intensifkan pengguanaannya untuk meningkatkan produktifitas lahan,” bebernya.
Terkait pemasaran hasil pertanian yang masih menjadi kendala para petani, lanjutnya, Distan melalui Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Pertanian akan terus berinovasi guna memaksimalkan hasil penjualan terutama beras. Adapun sebelumnya pemasaran beras petani lokal sudah di intruksikan kepada ASN melalui himbauan Bupati.
“Sudah dimulai sejak Bulan April 2021 oleh Dinas Ketahanan Pangan dan sudah melakukan kerjasama dengan Bumdes Sangata Utara untuk memasarkan beras lokal ini. Sementara Kami dari (Distan) akan ikut membantu untuk meningkatkan upaya pemasaran beras lokal ini.
Diingatkannya, bahwa untuk mencapai Swasembada beras ini diperlukan kerja sama seluruh pihak, bukan tanggung jawab Dinas Pertanian semata, termasuk partisipasi seluruh lapisan masyarakat guna mewujudkan Kutai timur Swasembada beras.
“Dengan langkah dan strategi yang kita (Distan) sudah siapkan diharapkan Kutai Timur akan mampu untuk memenuhi kebutuhan beras secara mandiri, dengan tetap mengakomodir program yang lain,” tutupnya. (Tj)
Discussion about this post