SAMARINDA — Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga yang berada di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Desa Batuah juga telah dicanangkan menjadi lokasi tempat beristirahat (rest area) karena berada di KM 35 jalan poros non tol Samarinda-Balikpapan.
Sebagai sebuah tempat istirahat, maka di Desa Batuah telah diproduksi berbagai jenis olahan makanan dan minuman seperti kerupuk kangkung, rempeyek bayam dan kemangi. Terdapat juga jintan buah naga, permen buah naga, abon ikan, sirup bunga rosella, dodol dan teh rosella, permen pepaya, jahe instan, dan lain-lain.
Namun, kendala industri rumah tangga adalah belum adanya tanggal batas konsumsi produk (batas kadaluarsa) dan fasilitasi pengajuan Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). Kendala inilah yang coba dipecahkan oleh POLNES bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar dalam bentuk pelatihan dan pendampingan bagi dasa wisma yang ada di tiap Rukun Tetangga (RT) di Desa Batuah.
Dalam acara “Sosialisasi Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penentuan Kadaluarsa Produk Olahan Industri Rumah Tangga dan Pembuatan Paket Wisata Edukasi sebagai Kemasan Atraksi Wisata di Desa Batuah, diikuti sekitar 75 orang ibu rumah tangga, yang berlangsung di Kantor Desa Batuah, pada 25/9/2021.
Dosen Jurusan Pariwisata POLNES, M. Fauzan Noor, SE.Par. M.Par. MMHTRL mengatakan, POLNES membantu dalam bentuk pelatihan agar produk-produk olahan ibu-ibu rumah tangga ini, tidak saja mampu bersaing dengan produk pabrikan lainnya tetapi juga memenuhi standar kesehatan pangan.
“Berdasarkan informasi kendala umum yang ditemui di desa ini yaitu produk olahan pertanian yang sudah ada, belum disertakan dengan perhitungan masa kadaluarsa-nya. Ini karena keterbatasan pengetahuan dan perizinan, produk olahan tersebut juga belum mendapatkan Nomor PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) yang dikeluarkan oleh instansi terkait,” jelasnya.
Dalam usaha mengembangkan pariwisata inilah dituntut untuk menampilkan produk wisata yang bervariasi. Cara yang ditempuh dengan menampilkan produk wisata yang belum terolah yang sesuai dengan permintaan dan keinginan wisatawan.
“Desa Batuah mempunyai 10 dusun dan 49 RT yakni Tani Maju, Batuah, Tani Makmur, Surya Bakti, Tani jaya, Karya Makmur, Mario, Tani Bahagia, Karya Baru dan Karya Tani. Mempunyai juga 84 dasa wisma yang masih aktif sampai sekarang. Potensi itulah yang menjadi pertimbangan kami di POLNES untuk memberikan pelatihan,” jelasnya.
Kristina Eka Setyawati, S. Farm, Apt dari Dinkes Kukar mengatakan produksi makanan olahan dari ibu-ibu rumah tangga ini sebagai bentuk membantu ekonomi keluarga. Sehingga para ibu rumah tangga ini masih terfokus pada produksi bagaimana barangnya laku di pasaran.
“Pelatihan yang diberikan oleh POLNES bekerjasama dengan Dinkes Kukar ini diharapkan sebagai bekal untuk mengetahui tata cara pengurusan dan pembuatan Produk Industri Rumah Tangga atau PIRT,” ujar Kristina.(YUL)
Discussion about this post