PAPUA – Perjuangan atlet-atlet asal Provinsi Kalimantan Timur di ajang PON XX Papua diharapkan terus menorehkan hasil gemilang setelah satu emas di cabang olahraga sepatu roda.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Agustianur, menjelaskan ada cabang olahraga (cabor) diluar prediksi ternyata mampu meraih prestasi terbaik. Sebut saja cabor sepatu roda yang tidak menjadi andalan Kaltim ternyata mampu meraih emas.
“Kaltim masih on the track. Cabor unggulan masih belum dipertandingkan seperti layar dan gulat. Juga cabor anggar yang ditargetkan dapat merebut 2 emas,” ujar Agustianur saat jumpa pers di di Hotel Front One Papua, Minggu (3/10/2021).
Menurut Agus, hampir dua tahun atlet tanpa pertandingan dan kompetensi selama pandemi Covid-19 menjadi kendala tiap provinsi untuk memprediksi siapa lawan yang kuat.
Relaksasi atlet yang kurang memadai juga dialami oleh daerah-daerah lain di Indonesia diharapkan dapat dimanfaatkan oleh atlet Kaltim dalam mencuri medali emas dari lawan.
“Jadi karena pandemi semua provinsi jarang bertanding dan hanya bisa meraba-raba kekuatan lawan. Perubahan kekuatan lawan sulit diprediksi. Dibandingkan PON sebelumnya, pada PON Papua ini dinilai cukup baik karena kurangnya protes terhadap hasil pertandingan,” ucap Agus.
Sementara itu, Ketua Bidang IV KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, menjelaskan saat pra PON Kaltim mendapatkan 47 emas. Di luar dugaan juga terjadi pada Bali dan Riau yang meraih prestasi meningkat.
“Namun kita tetap optimistis bisa berada di posisi lima besar untuk bisa diraih,” tegas Rusdiansyah.
Asisten Kesejahteraan Sosial, Moh Jauhar efendi, mengatakan Pemprov Kaltim akan menyiapkan bonus untuk atlet yang berhasil merebut medali. Bonus ini akan akan dianggarkan tahun 2022.
“Besarnya disesuaikan dengan kemampuan. Berharap cabor yang belum bertanding bisa mendapat hasil sesuai prediksi. Semoga atlet Kaltim saat bertanding tidak cedera atau terpapar Covid. Kekompakan harus tetap dijaga,” harap Jauhar. (YUL)
Discussion about this post