BALIKPAPAN — PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendapatkan kunjungan dari Wakil Kepala SKK Migas Pusat, Fatar Yani Abdurrahman untuk kesiapan penerapan sistem shore base terintegrasi di area kerja PHM.
Dalam kunjungan selama empat hari sejak 8–11 September 2021 ini, dia didampingi oleh Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul, Azhari Idris dan jajaran manajemen SKK Migas lainnya.
Pada hari pertama, delegasi SKK Migas mendapatkan pemaparan singkat mengenai kegiatan PHM di Handil Room Balikpapan Base Office oleh General Manager PHM, Agus Amperianto.
“Capaian produksi PHM untuk Semester-1 tahun 2021 tetap berada di atas target Work Plan & Budget (WP&B) meskipun kami bekerja di tengah situasi pandemi,” kata Agus.Waka SKK Migas, Fatar Yani, Senin (20/9/2021).
Ditambahkannya, diharapkan PHM tetap dapat meningkatan produksi melalui berbagai inovasi dan meminimalkan unplanned shutdown (penghentian operasi di luar rencana), serta terus melaksanakan kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru hidrokarbon di wilayah Kaltim atau Kutai Basin.
Waka SKK Migas berharap kegiatan operasi di site shore base ini senantiasa mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dan melindungi masyarakat dari segala hal yang berkaitan dengan lingkungan, berpedoman dalam kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan.
Fatar meminta agar PHM tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja. Menurutnya, peralatan dan kemampuan personel yang dimiliki PHM diharapkan mampu menanggulangi permasalahan tumpahan minyak di perairan.
Pada kunjungan ini PHM memaparkan upaya peningkatkan pengamanan pada saat transfer minyak mentah dari tangki penyimpanan minyak ke kapal pengangkut (tanker).
”PHM dapat memastikan bahwa seluruh tim Oil Spill Response sudah tersertifikasi IMO (International Maritime Organization),” kata General Manager PHM, Agus Amperianto.
IMO adalah salah satu badan di bawah PBB yang bertanggung jawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan pencemaran lingkungan di laut.
Dalam kunjungan ini , Fatar Yani menyempatkan untuk menyerahkan penghargaan 10 Tahun tanpa Lost Time Injury (LTI) atau Kehilangan Jam Kerja akibat kecelakaan kepada Lapangan Bekapai, salah satu lapangan di WK Mahakam. Lapangan Bekapai berhasil mempertahankan 10 tahun tanpa LTI, setara dengan 8.221.414 jam kerja, pada 27 Agustus 2021.(YUL/*)
Discussion about this post