SAMARINDA — Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kalimantan Timur pada Pengeluaran Perkapita sebesar Rp 282.000/ orang dari tahun 2019-2020. Sedangkan pada capaian komposit Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) pada sumbangan pendapatan di tahun 2019 dan 2020 sebanyak 0,11.
“Ini menggambarkan bahwa adanya potensi perempuan Kaltim yang cukup baik walaupun ditengah permasalahan yang rumit akibat dampak pandemi Covid-19, potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noryani Sorayalita, Rabu (8/9/2021).
Dijelaskannya, DKP3A Kaltim mendorong pelaku usaha perempuan agar dapat terus berinovasi serta melindungi perempuan dari berbagai stigmatisasi, stereotip, kekerasan berbasis gender dan konstruksi sosial lainnya yang merugikan.
“Karakter perempuan Kaltim yang dikenal telaten, mandiri dan pantang menyerah tentu dapat menjadi potensi sebagai modal utama bagi perempuan untuk menjadi wirausaha yang sukses dan berdaya. Apalagi bagi para perempuan milenial yang umumnya memiliki sifat dinamis, optimis dan penuh semangat kerja,” ujarnya.
Hal tersebut dikatakan Soraya dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi yang berlangsung di Ruang Rapat Kartini DKP3A Kaltim.
Soraya menambahkan, menghadapi tantangan hadirnya Ibu Kota Negara di Kabupaten Panajam Paser Utara menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para perempuan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
“Berdasarkan data jumlah UMKM perempuan sebanyak 86.325 sedangkan UMKM laki-laki sebanyak 93.574. Angka yang perlu ditingkatkan mengingat masih luasnya pangsa pasar,” ujar Soraya.(YUL)
Discussion about this post