SAMARINDA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menggandeng Bank Indonesia Kalimantan Timur, menggelar soft launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) di Jakarta pada Rabu (1/9/2021).
Kegiatan ini disiarkan dan diikuti secara langsung melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh Menteri Halim Iskandar, Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Muhammad Syabani serta Kepala Bank Indonesia KAltim Tutuk SH Cahyono.
Dalam sambutannya, Tutuk mengatakan GBBI Kaltim merupakan momen penting untuk meningkatkan komitmen keberpihakan dan pemberdayaan produk-produk artisan atau UMKM Kaltim.
“Diharapkan produk-produk dapat naik kelas dan mampu bersaing di pentas nasional bahkan global. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Kaltim yang saat ini masih didominasi oleh batu bara dapat menjadi lebih bernilai tambah tinggi, inklusif dan berkesinambungan,” ujar Tutuk.
Dijelaskannya, saat ini BI Kaltim bekerja sama dengan BI Balikpapan telah menggelar pelatihan dan pendampingan secara terprogram dan bertahap.
Beberapa kelas menyediakan beberapa sarana untuk pelatihan dan promosi, diantaranya melalui online di www.laminetam.id dan www.gerbangumkmborneo.com maupun secara offline di Podium Kantor Perwakilan BI Kaltim.
Tutuk menjelaskan ada beberapa produk yang memiliki kekhasan tersendiri di satu wilayah. Sehingga BI Balikpapan lebih terfokus terutama pada produk-produk fashion, home decor dan makanan khas Kaltim yang sudah terkurasi serta di marketplace nasional dan global untuk akses di pasar yang lebih besar dan luas.
Untuk mendukung GBBI Kaltim kali ini, ujar Tutuk, Bank Indonesia Kaltim dan BI Balikpapan sudah memulai beberapa kegiatan dan akan terus dilakukan termasuk kelas pelatihan UMKM digital, baik di Samarinda dan di Balikpapan.
“Setelah soft launching ini, kami terus akan bersinergi dengan pemda dan semua pihak terkait untuk terus mendukung Germas Bangga Buatan Indonesia ini sampai grand launching maupun post event hingga akhir tahun 2021 nanti,” tegasnya.
Bank Indonesia Kaltim dan BI Balikpapan, ujarnya, akan terus melatih mendampingi memfasilitasi pembukuan pembukaan pasar-pasar baru.
Selain itu juga memperbesar pasar yang sudah ada dengan sentuhan digitalisasi dan teknologi. Tak kalah penting memperluas akses pembiayaan ke lembaga lembaga keuangan formal agar UMKM berkembang dan berdaya saing.
“Melalui Germas BBI ini UMKM bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi pahlawan devisa. Dengan demikian produk-produk lokal Indonesia dari Kaltim benar-benar semakin dicintai dan menjadi kebanggaan untuk digunakan oleh semua pihak,” harap Tutuk.(YUL)
Discussion about this post